Kecepatan Transmisi Data Satelit Chang Guang Ungguli Starlink!

Perusahaan China, Chang Guang Satellite Co., baru-baru ini berhasil memecahkan rekor kecepatan transmisi data luar angkasa dengan teknologi laser, mencapai 100 Gbps. Keberhasilan ini menandai langkah maju yang signifikan dalam pengembangan infrastruktur luar angkasa, mengungguli sistem layanan internet satelit Starlink yang dimiliki oleh Elon Musk. Informasi ini diungkap oleh surat kabar Lianhe Zaobao di Singapura, serta melalui berbagai laporan media pemerintah China.

Kecepatan transmisi data yang dicapai oleh Chang Guang memungkinkan pengiriman hingga 100 film berdurasi penuh ke Bumi dalam waktu hanya satu detik. Saat ini, Chang Guang mengoperasikan sekitar 117 satelit yang digunakan untuk penginderaan jauh dan berencana untuk meningkatkan jumlah satelit ini menjadi 300 hingga tahun 2027. Hal ini menunjukkan niat perusahaan untuk memperluas kemampuan operasionalnya, terutama dalam bidang penginderaan jarak jauh, navigasi, serta komunikasi seluler yang mendukung pengembangan teknologi 6G.

Kepala Stasiun Darat Chang Guang, Wang Hanghang, menyatakan bahwa meskipun Starlink sudah memperkenalkan sistem komunikasi antar-satelit, mereka belum melakukan implementasi teknologi komunikasi laser dari satelit ke Bumi. "Kami percaya mereka [Starlink] mungkin memiliki teknologinya, tetapi kami telah lebih dulu memulai pemasangan secara besar-besaran," ujar Wang.

Keberhasilan ini tidak hanya menjadi prestasi bagi Chang Guang tetapi juga membawa dampak positif bagi pengembangan teknologi luar angkasa di China. Teknologi laser yang digunakan juga memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai bidang, antara lain:

  1. Penginderaan Jarak Jauh: Memungkinkan pengumpulan data yang lebih cepat dan akurat tentang kondisi permukaan Bumi.
  2. Navigasi: Mendorong perbaikan sistem navigasi yang dapat diaplikasikan di sektor transportasi dan komunikasi.
  3. Komunikasi Seluler 6G: Menjadi pondasi pengembangan teknologi komunikasi generasi berikutnya.

Sistem komunikasi yang menggunakan laser ini juga bersifat "dual-use", yang berarti dapat dimanfaatkan untuk keperluan sipil maupun militer. Keberhasilan ini menegaskan posisi kuat Chang Guang dalam persaingan global terhadap lembaga dan perusahaan swasta lainnya di bidang teknologi satelit.

Meskipun ada pencapaian luar biasa ini, Chang Guang juga menghadapi kontroversi. Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan tersebut yang diduga telah menyediakan citra satelit untuk kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia. Namun, meskipun menghadapi tantangan seperti itu, Chang Guang tetap berhasil memperoleh keunggulan dalam kompetisi di luar angkasa.

Di sisi lain, perhatian juga diberikan pada pengembangan yang sedang dilakukan oleh NASA dan MIT, yang berhasil mencapai kecepatan 200 Gbps dalam uji coba sistem TeraByte Infrared Delivery System (TBIRD). Negara lain, seperti Prancis, juga tengah melakukan penelitian untuk mencapai kecepatan serupa dalam komunikasi satelit.

Dengan berbagai kemajuan yang diraih, Chang Guang tidak hanya menunjukkan keunggulan dalam teknologi transmisi data luar angkasa, tetapi juga membuka peluang bagi inovasi lebih lanjut dalam sektor luar angkasa. Keberhasilan mereka menandai awal era baru dalam komunikasi satelit dan dapat merubah cara kita berinteraksi dengan teknologi luar angkasa di masa depan.

Exit mobile version