Kenali Gejala Tongue Tie pada Bayi: Apakah Perlu Dipotong?

Kejadian tonguetie atau ankiloglosia sering ditemui pada bayi dan bisa menjadi permasalahan serius jika tidak ditangani dengan baik. Kondisi ini terjadi ketika frenulum lidah, yakni jaringan yang menghubungkan lidah bagian depan ke dasar mulut, terlalu pendek. Menurut Dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, seorang dokter spesialis anak dan Ketua Satgas ASI IDAI, kondisi ini dapat menyebabkan bayi mengalami kesulitan dalam menyusu yang berpotensi menghambat pertumbuhan dan kenaikan berat badan.

Gejala tongue tie pada bayi perlu dikenali agar penanganan yang tepat bisa dilakukan. Berikut ini adalah gejala yang sering muncul pada bayi yang mengalami tonguetie:

  1. Kesulitan menyusui: Bayi mungkin tidak dapat menghisap susu dengan baik, sehingga proses menyusui menjadi sulit dan menyakitkan bagi ibu.
  2. Perlambatan dalam kenaikan berat badan: Karena kesulitan menyusui, bayi mungkin tidak mendapatkan asupan yang cukup, yang dapat mengakibatkan pertumbuhan terhambat.
  3. Keterbatasan pergerakan lidah: Bayi dengan tongue tie mungkin tidak dapat menjulurkan lidahnya dengan baik, yang bisa memengaruhi kemampuan berbicara saat tumbuh lebih besar.

Di sisi lain, kondisi ini tidak selalu memerlukan intervensi medis. Dr. Naomi menjelaskan bahwa jika tongue tie tidak mengganggu proses menyusui atau tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya, maka tidak perlu dilakukan tindakan pemotongan. Hal ini penting karena tidak semua kasus tongue tie memerlukan insisi. Penting bagi orang tua untuk tidak terburu-buru mendiagnosis kondisi anak mereka sendiri.

Sebelum memutuskan untuk melakukan insisi, sebaiknya memeriksa beberapa faktor. Ini termasuk memperhatikan posisi menyusui dan komunikasi antara ibu dan bayi untuk memastikan bahwa bayi dapat menyusu dengan efektif. Berat badan bayi dalam periode awal menyusui juga harus dipantau secara seksama. Jika terjadi hambatan dalam kenaikan berat badan, orang tua perlu mempertimbangkan kemungkinan adanya masalah medis lain, seperti infeksi saluran kemih.

Dr. Naomi menekankan pentingnya berkonsultasi dengan profesional, seperti dokter anak atau dokter laktasi yang berpengalaman. Kesalahan dalam melakukan insisi tanpa indikasi medis yang jelas dapat menimbulkan komplikasi baru, seperti perdarahan dan infeksi, yang dapat memperburuk keadaan bayi.

Selain itu, adanya risiko bekas luka dari insisi juga bisa memengaruhi kualitas hidup bayi di kemudian hari. Seperti yang dinyatakan Dr. Naomi, "Jika tidak ada masalah yang signifikan, sebaiknya tidak perlu diapa-apakan."

Orang tua diharapkan tidak melakukan prosedur ini sendiri karena tindakan yang tidak tepat dapat menimbulkan lebih banyak masalah. Oleh karena itu, edukasi tentang tongue tie sangat penting bagi orang tua baru agar mereka dapat mengenali gejala dan memahami langkah-langkah penanganan yang tepat.

Dengan penanganan yang baik dan konsultasi yang tepat, bayi yang mengalami tongue tie dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Pemberian informasi yang jelas dan akurat tentang kondisi ini menjadi sangat penting untuk mendukung orang tua dalam merawat anak mereka.

Exit mobile version