Seorang pria berusia 49 tahun asal Dublin, Irlandia, Craig Jones, mengalami tragedi memilukan setelah mengidap infeksi fatal akibat jilatan anjing peliharaannya pada luka terbuka di kakinya. Kasus ini mengingatkan masyarakat akan risiko kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh saat berinteraksi dengan hewan peliharaan. Dikutip dari Dailymail, peristiwa ini berlangsung setelah Jones yang dikenal sebagai pelari sehat dan ayah dua anak, tiba-tiba mengalami gejala mengkhawatirkan seperti tubuh yang membiru dan dingin. Istrinya segera membawanya ke rumah sakit, tetapi sayangnya, upaya medis untuk mengobati sepsis—infeksi serius yang mengakibatkan reaksi ekstrem dalam tubuh—tidak berhasil.
Dalam waktu singkat, Jones mengalami enam kali serangan jantung, sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir akibat kegagalan organ. Penyebab utama dari infeksinya adalah bakteri yang ditemukan di mulut anjing, mengarah pada spekulasi bahwa bakteri tersebut masuk ke aliran darah melalui luka psoriasis yang dialaminya. Kondisi ini kian diperparah oleh tingkat imunitas Jones yang lemah akibat pengobatan untuk penyakit kulitnya.
Dari pemeriksaan medis, diketahui bahwa infeksi yang diderita Jones termasuk dalam kategori langka, yaitu terinfeksi bakteri Capnocytophaga canimorsus, yang dapat menular melalui jilatan. Dr. Eoghan O’Neill, seorang ahli mikrobiologi di Connolly Hospital, menjelaskan bahwa meskipun kasus ini jarang terjadi—tepatnya satu dari satu juta orang—tingkat kematian akibat bakteri ini bisa mencapai 33% jika masuk ke dalam darah.
Petugas koroner, Cróna Gallagher, mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan hewan, terutama ketika memiliki luka terbuka atau sistem imun yang lemah. Ia merekomendasikan pemilik anjing untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung jika terdapat penyakit kulit atau luka yang dapat mengakibatkan infeksi.
Gejala sepsis yang perlu diwaspadai meliputi:
– Demam tinggi
– Sesak napas
– Kelelahan ekstrem
– Ruam yang tidak memudar saat ditekan dengan kaca
Kejadian ini bukan yang pertama kalinya menyoroti bahaya interaksi dengan hewan peliharaan. Kasus serupa pernah terjadi di mana seorang wanita berusia 70 tahun di Inggris hampir mengalami kegagalan organ multipel akibat infeksi dari anjingnya, tetapi ia berhasil selamat setelah menjalani perawatan antibiotik intensif.
Meskipun infeksi serius ini tergolong langka, langkah-langkah pencegahan tetap diperlukan. Para ahli menekankan pentingnya menjaga kebersihan setelah berinteraksi dengan hewan peliharaan, seperti mencuci tangan, menghindari kontak dengan luka terbuka, dan segera mencari pertolongan medis jika terdapat tanda-tanda infeksi yang serius. Melalui kewaspadaan kecil, banyak nyawa yang dapat diselamatkan.
Keberadaan hewan peliharaan di rumah memang dapat memberikan kebahagiaan, namun tetap harus diingat bahwa ada risiko yang menyertainya. Laporan menyedihkan dari Craig Jones menjadi pembelajaran bagi banyak orang untuk tetap waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan saat berinteraksi dengan hewan. Kewaspadaan yang tinggi dapat membantu mencegah terjadinya kejadian yang lebih fatal di masa depan.