Gaza kembali mengalami kekacauan setelah serangan udara Israel yang menewaskan lebih dari 400 orang pada Selasa, 18 Maret 2025. Di antara korban tewas, Hamas mengonfirmasi bahwa beberapa pejabat tinggi mereka juga menjadi sasaran, termasuk kepala pemerintahan mereka, Essam al-Dalis. Serangan ini menandai salah satu momen paling tragis dalam konflik yang berkepanjangan antara Israel dan kelompok Hamas.
Dalam pernyataannya yang dirilis pada Rabu, 19 Maret 2025, Hamas menuturkan, "Para pemimpin, bersama dengan keluarga mereka, menjadi martir setelah menjadi sasaran langsung oleh pesawat pasukan pendudukan Zionis." Pernyataan ini menegaskan dampak besar yang dirasakan oleh organisasi tersebut akibat serangan udara ini. Al-Dalis merupakan anggota biro politik Hamas yang telah menjabat sebagai kepala pemerintahan di Gaza sejak Juni 2021 dan terpilih menjadi pemimpin pada Maret 2021. Meskipun Israel sebelumnya mengklaim menewaskan Al-Dalis dalam serangan pada November 2023, ia baru kali ini dinyatakan tewas.
Serangan yang terjadi juga mengakibatkan tewasnya figure penting lainnya dalam struktur pemerintahan Hamas. Di antaranya adalah Mahmoud Abu Watfa, Menteri Dalam Negeri Hamas yang juga dikenal sebagai Jenderal Hamas. Watfa bertanggung jawab atas kepolisian dan dinas keamanan internal di Gaza. Selain itu, Bahjat Abu Sultan, yang menjabat sebagai direktur jenderal dinas keamanan internal Hamas, serta Ahmed Al-Hetta (Wakil Menteri Kehakiman) dan Mohammad Al-Jmasi (anggota Biro Politik) juga menjadi korban.
Melihat data dari sumber terpercaya, setidaknya lima pejabat senior Hamas dilaporkan meninggal dalam serangan ini, bersama dengan anggota keluarga mereka. Penargetan pemimpin Hamas dalam serangan ini menunjukkan intensitas baru dari konflik yang telah lama berkepanjangan, menciptakan kekhawatiran lebih lanjut terhadap situasi keamanan di kawasan tersebut.
Serangan udara ini tidak hanya menghantam para pemimpin Hamas. Banyak rumah warga dan area perkemahan yang digunakan sebagai tempat pengungsian warga sipil Palestina juga terkena dampak. Dengan tank-tank Israel yang melintasi perbatasan Gaza, ketegangan di wilayah yang sudah rentan ini semakin meningkat.
Berikut beberapa poin penting mengenai serangan udara yang terjadi:
- Jumlah Korban: Lebih dari 400 orang tewas dalam serangan, mencakup tokoh penting dalam organisasi Hamas.
- Pemimpin Tewas: Essam al-Dalis dan Mahmoud Abu Watfa adalah di antara pemimpin yang telah membentuk wajah Hamas di Gaza.
- Serangan Berbeda: Serangan ini menargetkan bukan hanya pejabat tinggi, tetapi juga warga sipil dan infrastruktur.
- Peningkatan Ketegangan: Keberadaan tank-tank Israel di dekat perbatasan Gaza mengindikasikan kemungkinan eskalasi lebih lanjut.
Pernyataan dari berbagai pemimpin internasional, termasuk Puan Maharani, Ketua DPR RI, mengecam serangan tersebut. Ia menyebut serangan Israel yang terjadi di tengah kesepakatan gencatan senjata adalah tindakan yang tidak manusiawi.
Ketegangan di Gaza kini berada pada titik yang mendekati kritis. Dengan kekuatan Hamas yang ditikam dengan hilangnya pemimpin kunci mereka, masa depan politik dan keamanan di wilayah tersebut menjadi semakin tidak menentu. Seiring dengan serangan yang terus berlanjut, masyarakat internasional terus memperhatikan dinamika yang terjadi di kawasan ini, mempertanyakan langkah-langkah selanjutnya yang mungkin diambil untuk menghentikan siklus kekerasan ini.