Kondisi Paus Fransiskus dilaporkan semakin membaik setelah beberapa minggu menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Menurut informasi dari Vatikan yang dirilis pada Rabu, 19 Maret 2025, pemimpin umat Katolik yang berusia 88 tahun itu tidak lagi memerlukan ventilator mekanis untuk membantu pernafasannya saat malam hari. Hal ini menjadi berita positif bagi umat Katolik dan masyarakat luas yang mengikuti perkembangan kesehatan Paus.
Paus Fransiskus telah dirawat di rumah sakit sejak hampir lima minggu yang lalu akibat infeksi pernapasan parah. Selama perawatan, beliau sempat menggunakan ventilasi mekanis non-invasif, yang melibatkan penggunaan masker untuk mendorong udara ke paru-paru. Namun, pada pembaruan terbaru, pihak rumah sakit mengumumkan bahwa penggunaan ventilator tersebut telah “ditangguhkan”, meskipun Paus masih menerima pasokan oksigen melalui selang kecil di bawah hidungnya.
Dalam keterangan medis yang disampaikan, para dokter menyatakan bahwa kondisi klinis Bapa Suci menunjukkan perbaikan. Ia tidak lagi mengalami demam, dan hasil tes darahnya juga menunjukkan angka yang normal. Keberhasilan penanganan infeksi yang dialaminya menjadi kabar gembira yang diyakini dokter bahwa penyakit tersebut sudah terkendali.
Selama dirawat, Paus Fransiskus terpaksa absen dari berbagai aktivitas publik, yang merupakan jeda terlama dari pandangan publik sejak ia terpilih menjadi Paus pada tahun 2013. Momen ketidakhadiran ini terasa berat, tidak hanya bagi Paus sendiri tetapi juga bagi seluruh umat Katolik yang menantikan kabar baik tentang kesehatan pemimpin mereka.
Meskipun sedang dalam perawatan, Paus terus mendapatkan banyak dukungan dari umat di seluruh dunia. Badan pos Italia melaporkan bahwa Paus menerima sekitar 150 kilogram surat setiap hari dari masyarakat yang mengirimkan doa dan dukungan untuk kesembuhannya. Pengelolaan surat-surat ini cukup serius, dengan sebuah mobil van dikirimkan setiap hari untuk mengumpulkan kiriman yang ditujukan kepada Paus.
Beberapa tokoh penting juga menunjukkan perhatian mereka. Dengan harapan bahwa Paus dapat kembali beraktivitas dalam waktu dekat, Raja Inggris Charles dan Ratu Camilla dijadwalkan untuk mengunjungi Paus di Vatikan pada awal April mendatang. Pertemuan ini, yang biasanya direncanakan dengan seksama oleh pejabat senior Vatikan, akan berlangsung pada tanggal 8 April. Ini menunjukkan harapan pihak kerajaan akan kesembuhan Paus sebelumnya pada waktu pertemuan tersebut.
Seiring berjalannya waktu, umat Katolik dan masyarakat umum berharap agar kesehatan Paus Fransiskus terus membaik. Komitmen dan dedikasi beliau terhadap pelayanan dan ajaran Gereja Katolik telah membawanya melalui banyak tantangan. Situasi terkini menggambarkan kekuatan dan ketahanan Bapa Suci dalam menghadapi masalah kesehatan, sembari mengingatkan kita semua akan pentingnya dukungan dan cinta yang mengalir dari umat di seluruh dunia.
Dalam suasana penuh harapan ini, Paus Fransiskus menunjukkan bahwa meski dalam keadaan sulit, cinta dan dukungan tidak pernah surut. Melalui surat-surat yang diterima, dapat dilihat betapa banyak orang yang peduli dan terinspirasi oleh ajaran dan teladan hidupnya. Kontribusi besar yang diberikan oleh Paus selama masa jabatannya tentu menjadi kekuatan yang menguatkan untuk melewati masa-masa sulit ini. Seluruh umat Katolik menunggu kabar lebih lanjut mengenai pemulihan penuh Paus, yang selalu menjadi simbol harapan dan kedamaian bagi dunia.