Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Cape Town, Tudiono, menjalin kerja sama dengan Wali Kota Eksekutif Mangaung Metropolitan Municipality, Gregory Nthatisi, pada Kamis (6/2/2025). Pertemuan berlangsung di Kantor KJRI Cape Town dan dilanjutkan dengan makan siang di restoran Simon, Constatia, Cape Town. Dalam pertemuan ini, Tudiono dan Nthatisi membahas peluang kerja sama di bidang investasi, perdagangan, dan pendidikan antara kedua negara.
Mangaung Metropolitan adalah wilayah yang mencakup Bloemfountain, ibu kota yudikatif Afrika Selatan. Bloemfountain merupakan salah satu dari tiga ibu kota yang ada di Afrika Selatan, di mana Pretoria berfungsi sebagai ibu kota administratif dan Cape Town sebagai ibu kota legislatif. Gregory Nthatisi menyampaikan bahwa kunjungannya merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, mengingat kedua negara memiliki banyak kesamaan historis dan sosial-budaya, terutama dalam perjuangan menentang penjajahan.
“Terdapat kedekatan emosional antara Indonesia dan Afrika Selatan. Saya merasa nyaman di sini, seperti di rumah sendiri,” ucap Gregory. Dia juga menyampaikan antusiasmenya untuk menjalin kemitraan yang lebih erat dengan Indonesia, yang dianggapnya sebagai negara sahabat yang berpotensi menambah kekuatan ekonomi di Afrika Selatan.
Salah satu fokus pembicaraan adalah rencana penyelenggaraan Mangaung Investment Summit yang akan dilaksanakan pada 19-20 Februari 2025 di Bloemfountain. Forum ini direncanakan akan menawarkan berbagai peluang investasi, terutama di sektor-sektor strategis seperti:
1. Pertambangan
2. Pertanian
3. Peternakan
4. Infrastruktur
5. Logistik
6. Sistem penyimpanan daging dan transportasi
Wilayah Mangaung Metropolitan memiliki posisi yang istimewa sebagai hub transportasi yang dilengkapi dengan bandara internasional, menyediakan akses yang cepat ke berbagai daerah di Afrika Selatan. Dalam konteks investasi, Provinsi Free State juga menawarkan iklim yang kondusif untuk berbisnis.
Konjen Tudiono mencatat adanya potensi investasi yang besar di Mangaung Metropolitan. Dia mengusulkan agar tim teknis dari kedua belah pihak melakukan diskusi lebih lanjut mengenai detail investasi, terutama terkait:
– Ketersediaan lahan
– Regulasi lahan
– Hak-hak yang bisa dimiliki oleh investor asing
– Informasi perpajakan
– Prosedur investasi untuk dipresentasikan kepada investor potensial di Indonesia
Dalam pertemuan tersebut, Tudiono juga menyampaikan informasi mengenai komoditas unggulan Indonesia, terutama kelapa sawit. Dalam sepuluh tahun terakhir, ekspor kelapa sawit ke Afrika Selatan menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Beberapa pengusaha kelapa sawit dari Indonesia menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dalam berbagai bentuk, termasuk white label.
Komoditas kelapa sawit, diakui memiliki sejumlah keunggulan, terutama dalam mengatasi kekurangan vitamin A, yang menjadi perhatian global. Namun, bukan hanya kelapa sawit, Konjen Tudiono juga menginformasikan adanya peluang investasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia, yang mengusung konsep ekonomi hijau, kota pintar, dan ramah lingkungan.
Kunjungan ini dihadiri oleh beberapa pejabat penting, baik dari pihak KJRI maupun pemerintah kota. Gregory didampingi oleh Menteri Pembangunan Ekonomi dan Pariwisata Pemerintah Kota, Theodora Mosala, dan General Manager Bidang Investasi Promosi dan Pemasaran, Bennet Comakae. Sementara itu, Konjen Tudiono didampingi oleh jajaran pegawai KJRI yang berkompeten dalam berbagai bidang. Kegiatan ini menunjukkan adanya kemauan dari kedua belah pihak untuk mengeksplorasi dan melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan di masa mendatang.