Siapa sangka tamu Bang Koms di podcast Komspirasi kali ini ahli bermain gitar dengan gusi. Yang pasti karir pria bernama Pak Keljo ini mendadak tidak melesat secara bombastis, apalagi setelah lagu tidak hits berjudul 'Cicak di Pinggir Trotoar dan Mati di Pinggir Kali' serta single 'Triplek Plaktikuk' meledak berkeping-keping, hingga tidak ada yang dengar sama sekali.
video 19 detik sempat viral beberapa waktu lalu. Dan Kom'spirasi berhasil mengundang salah satu pemerannya. Tapi...et's jangan mikir ke mana-mana dulu. Pemeran video 19 detik ini adalah Pak Cumpil. Aksi melet yang iconik mampu menjadi trending dalam jagat dunia maya. Bagaimana keseruan Pak Cumpil berbagi cerita soal video tersebut. Penasaran? Dengerin ya
Siapa sangka tamu Bang Koms di podcast Komspirasi kali ini ahli bermain gitar dengan gusi. Yang pasti karir pria bernama Pak Keljo ini mendadak tidak melesat secara bombastis, apalagi setelah lagu tidak hits berjudul 'Cicak di Pinggir Trotoar dan Mati di Pinggir Kali' serta single 'Triplek Plaktikuk' meledak berkeping-keping, hingga tidak ada yang dengar sama sekali.
Wawan Bahenol alias Wabah merilis single dan tiba-tiba viral di kalangan keluarganya. Karena sudah banyak menjadi perbincangan Pak Koms mengundangnya berbincang langsung ke studio dan membawakan beberapa lagu hits solonya selepas Wabah keluar dari band Kura-kura dalam mangkok.
Siapa juga yang kenal Pak Oding, sosok tidak penting pada bulan puasa, khususnya saat sahur. Dialah pemrakarsa berbagai nyanyian untuk membangunkan sahur, dengan irama yang diperbaharui dan lebih segar dibanding teriakan sahur pada umumnya. Nah, sebab itulah Pak Oding diundang dalam Komspirasi, program yang paling tak dikenal di seluruh penjuru dunia asuhan Bang Koms.
Dalam Komspirasi #ngepodcastdirumah kali ini Bang Koms melakukan wawancara #jagajarak dan pastinya absurd dengan Ketua Asosiasi Berjemur yang baru, namanya Pak Dalgona. Perkumpulan apa pula ini? Dan, kenapa namanya mirip sama olahan kopi yang sempat viral?
Dalam edisi #ngepodcastdirumahaja ini, Bang Koms kembali menantang narasumbernya dengan perbincangan absurd yang sudah tentu hasilnya garing. Dia adalah Pak Rojo, inisiator gerakan rebahan. Dia dikenal sebagai perekrut orang-orang malas, dan konon ahli melakukan apapun dengan gaya rebahan.
Katanya Bang Koms lagi sibuk, jadi show yang (tidak) terkenal sejagat raya ini sementara dipandu Bang Zamro. Dalam Komspirasi kali ini, Bang Zamro menghadirkan seorang penemu gaya rambut anderkat, alias potongan rambut yang subur di atas dan gersang di bawah. Dia adalah Komariah, yang kini gaya rambut temuannya tak hanya digandrungi orang, tapi juga binatang peliharaan.
Kali ini Komspirasi mengundang seorang penemu aplikasi media sosial TokTok. Dia adalah Jemi Kuca Kuca, lulusan S-5 teknologi dan inspirasi di Nicarague. Selain ceritain masa lalunya yang pahit, Jemi juga mengutarakan kekecewaannya karena belakangan TokTok dimanfaatkan untuk hal-hal negatif. Hal apakah itu?
Kali ini Bang Koms kedatangan tamu yang bukan main istimewanya, sebab dia seorang raja. Lebih tepatnya, mantan raja. Namanya Pak Kotong, pemimpin Kerajaan Matakaki. Bahkan katanya kerajaan ini punya cabang di Afrika.
Pak Jaja, satu-satunya ahli palsu dan penggagas etika berkomunikasi dengan ular asli bahkan ular-ularan! kali ini diajak mampir ngobrol dan berbagi tips dengan bang Koms. Bagaimanakah metodenya?