Di balik kehebohan virus korona, ada juga lho kabar yang belum tentu benar muncul berseliweran. Nah, di Podcast BPJS kali ini Kak Oje dan Renatha kembali membahas virus korona. Bukan cuma bicara antisipasinya, soal mitos-mitos yang muncul di seputar korona juga dibahas.
Belakangan garam Himalaya dianggap lebih bagus buat kesehatan dibandingkan garam dapur. Benar gak sih, emang bedanya apa ya? Terus, kenapa tiba-tiba Kementerian Perdagangan RI menarik peredaran si garam Himalaya? Hmm.. Kalau topik ini sudah sampai ke meja podcast BPJS, pasti penting banget. Apalagi Kak Oje dan Renatha undang Redaktur Ekonomi Medcom.id segala, the one and only Mbak Ade.
Dalam podcast BPJS 'jaga jarak' kali ini Renatha kecewa, karena Kementerian Pertanian RI sementara melarang peredaran jamur enoki asal Korea Selatan. Si jamur disinyalir terkontaminasi bakteri listeria monocytogenes. Hmmm..., padahal dia penggemar berat jamur enoki itu lho. Oiya, bukankah jamur enoki sempat dibicarakan ya sisi baiknya bagi kesehatan? Terus, apa pula bakteri listeria monocytogenes itu?
Pada masa new normal ini, tempat-tempat makan sudah mulai buka. Lantas, sebetulnya aman gak sih kalau kita makan di luar pada masa pandemi korona ini? Aman sih, kalau kita mempertimbangkan hal-hal yang diperbincangakan dalam Podcast BPJS episode kali ini.
Pada episode kali ini Kak Githa Oje dan Renatha kedatangan tamu spesial, yaitu Director and Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumngangun. Perempuan yang akrab disapa Mbak Nona ini bercerita tentang program kemanusiaan ‘Share Your Humanity’ Manulife, yang mengajak nasabahnya untuk ikut serta membantu garda terdepan atau tenaga kesehatan memerangi virus COVID-19. Program ini sekaligus menyemarakkan peringatan 35 tahun Manulife di Indonesia dan mengukuhkan tujuan perusahaan untuk semakin melindungi lebih banyak lagi keluarga Indonesia. Yuk langsung aja dengerin Podcast BPJS.
Candra Yuri sudah duluan menerapkan protokol kesehatan di masa news normal. Sebagai eks pasien dalam pengawasan (PDP), dia udah sangat disiplin soal cuci tangan, penggunaan masker, jaga jarak sosial maupun fisik, termasuk bawa 'gembolan' besar ke mana-mana. Candra kapok mengabaikan protokol kesehatan. Tapi, tetep ada untungnya buat dia. Di saat orang-orang heboh sama new normal Candra tinggal ngelanjutin kebiasaan lama doang.
Cepat atau lambat new normal akan diterapkan di setiap tempat. Hal ini tentunya tidak begitu nyaman mengingat kita jadi perlu adaptasi lagi. So kita harus tahu hal apa yang perlu atau dihindari agar tidak merugikan orang lain maupun diri sendiri saat new normal.
Work From home alias bekerja dari rumah, kayaknya sudah terasa membosankan ya?. Kangen sama suasana kantor dan meja yang berantakan dengan to do list, terus mau keluar buat cari hiburan tapi enggak ada yang buka. Kalau kalian kangennya sama apa friends selain sama Renatha & Kak Oje?
Masih ngobrol secara virtual, dalam podcast BPJS kali ini Kak Oje sama Renatha ngomongin soal hal-hal yang jangan dilakukan sendiri saat stay at home di tengah pandemi Covid-19, salah satunya soal potong rambut sendiri.
Awalnya semua teman perempuan pada iri sama kulit wajah Kak Oje (katanya), karena gak pernah jerawatan. Tapi sekarang ada bintik dan jerawat di wajahnya, dia kebingungan lantas curhat ke Renatha dalam podcast BPJS kali ini. Diketahui permasalahan kulit ini muncul selama di rumah aja atau work from home (wfh) dikala pandemi Covid-19 ini. Adakah hubungannya antara permasalah kulit dan WFH?
Kelamaan work from home (WFH), Kak Oje mulai gundah. Tapi Renatha datang membawa tips membangkitkan energi positif untuk mengatasi sedih dan getir gara-gara di rumah aja sepanjang pandemi corona. Apalagi tipsnya dari sosok pemerhati pendidikan dan anak, Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. alias Kak Seto, pasti menarik.