Radar Neptunus

Tulang Rusuk Ku

Kali ini saya mendeklamasikan sebuah tulisan indah karya Moh. Mirdal Akib (CEO Media Group) dengan Judul Tulang Rusuk Ku. Rasa haru dan Bahagia sangat dirasakan saat membaca lirik-lirik nan indah berikut.

 

Tulang Rusuk Ku

Oleh : Moh. Mirdal Akib

Nasihat Ramadhan (Buat Mustofa Bisri)

Puisi yang menggetarkan hatiku ini ditulis 28 tahun silam oleh KH A Mustofa Bisri (Gus Mus), untuk dirinya sendiri. "Ramadlan adalah bulan antara dirimu dan Tuhanmu."

Rangkaian Kata Pujangga

Puisi ini dikirimkan oleh seorang Podme Friend, M. Najaludin Jordan. Menceritakan tentang rekayasa kehidupan yang kadang bisa terjadi begitu saja. Tak pernah disangka bahwa ada rekayasa dibaliknya.

Ston Ipno (Dalam Tidur)

Puisi yang aku deklamasikan ini dikirim oleh seorang Podme Friend bernama Denis. Puisi indah ini berjudul 'Ston Ipno (Dalam Tidur)'.

Radar Neptunus

Pada episode kali ini aku kembali mendeklamasikan puisi karya PodMe Friends, Marsya Febianika Utami. Puisi indah itu berjudul Radar Neptunus.

Puisi Tanpa Judul

Puisi yang aku deklamasikan ini dikirim oleh seorang Podme Friend yang tidak ingin disebutkan namanya. Dia juga tidak membubuhkan judul pada puisi indahnya ini, maka aku menyebutnya dengan Puisi Tanpa Judul.

Dari Aku Yang Tak Paham Makna Cemburu

Kali ini aku mendeklamasikan sebuah karya puisi yang dikirimkan oleh PodMe Friends, Marsya Febianika Utami. Puisi indah ini berjudul 'Dari Aku Yang Tak Paham Makna Cemburu'.

Janji

Aku kembali mendeklamasikan puisi karya Marchella FP yang berjudul 'Janji'. Puisi ini tertulis dalam buku kumpulan puisinya yang berjudul 'Kamu Terlalu Banyak Bercanda'.

Lepas Kendali

Kali ini aku kembali mendeklamasikan puisi indah karya Marchella FP yang berjudul 'Lepas Kendali'. Puisi ini diambil dari buku kumpulan puisinya yang berjudul 'Kamu Terlalu Banyak Bercanda'.

Bincang Penulis: Kisah di Balik 'Kitab Nikah' (Ft. Sobih Adnan)

Episode bincang penulis kali ini aku mengundang penulis puisi Kitab Nikah, yang sudah aku deklamasikan pada episode sebelumnya. Dia adalah Sobih Adnan, yang hingga saat ini masih tercatat aktif di Komunitas Seniman Santri (KSS) Cirebon, salah satu komunitas yang mendorong diakuinya genre sastra pesantren di Indonesia.