Mulai terlalu sibuk dengan aktivitasnya sebagai influencer, Widya mulai merasakan dirinya mengalami perubahan. Semakin maju langkahnya, semakin besar pertentangannya. Rama menelepon untuk menanyakan kabar terbaru.
Widya menjadi satu- satunya anggota keluarga yang terpisah di Idul Fitri. Namun bulan Ramadan kali ini telah memberinya kekuatan untuk menghadapi apapun! Inilah hari kemenangan untuk dirinya! Ia menyadari, bahwa walau ia terpisah dari yang lain, namun ia memiliki cara. Yaitu …
Untuk memperbaiki semua yang telah dirusaknya mungkin tidak mudah, tapi Widya berniat untuk bersungguh- sungguh mencoba. Dia tahu apa saja yang harus dilakukannya… dimulai dari Anti. Dan..
Setelah 2 tahun menghindar dan menjaga jarak, akhirnya yang paling ditakuti dialaminya juga. Tapi mungkinkah ini, sebagaimana kata orang tua, adalah suatu moment pengingat? Saat ibu meneleponnya hari ini, Widya akan mengetahuinya.
Saat Widya mulai merasakan burnout dan kelelahan parah, ia mulai mempertanyakan aktivitas baru dan gaya hidupnya yang telah berubah ini. Dan dalam interaksi. Dengan Neisya dan teman- teman barunya, ia menyadari, betapa sulitnya kadang untuk mengatakan …
Mulai terlalu sibuk dengan aktivitasnya sebagai influencer, Widya mulai merasakan dirinya mengalami perubahan. Semakin maju langkahnya, semakin besar pertentangannya. Rama menelepon untuk menanyakan kabar terbaru.
Widya mulai menerima endorser pertamanya dari Neisya. Semuanya terdengar menarik dan membuatnya antusias untuk mencoba membuat karya lebih baik. Tapi di sisi lain, hal ini ternyata juga membawa sisi negatifnya sendiri.
Widya mulai merasa dia perlu mengikuti gaya hidup berbeda untuk menutupi perasaan insecurenya, sementara itu, Anti mencoba menghubungi Widya untuk menjelaskan situasi dan menenangkan suasana.
Widya meluangkan hari ini bersama teman- teman barunya, dan menemukan suatu gaya hidup baru yang belum pernah dia kenali sebelumnya. Bersama Miko dan Neisya, ia mencicipi keunikan pengalaman baru. Keren juga si Neisya.
Setelah berbuka puasa seorang diri, Widya merasa seakan- akan ditinggalkan oleh teman terbaiknya. Dan pada saat yang sama, ibu, ayah, dan semua orang terdekatnya seakan memberikan tekanan padanya. Ada apa sih dengan kalian semua?
Ada yang bilang, kalo salah satu skill yang paling dibutuhkan sebagai syarat untuk sukses adalah kemampuan adaptasi. Kalo memang itu benar, berarti gue adalah orang yang paling nggak bakal sukses. Hmm.. apa gue ada di jalur yang tepat ya?