The Rang-Rangs| Dari Blink 182, Descendents, sampai Jimi Multhazam

Cek Sound

The Rang-Rangs| Dari Blink 182, Descendents, sampai Jimi Multhazam

Lahirnya The Rang-Rangs pada 2016 seperti mengembalikan nafas skena Punk Rock yang sebelumnya 'tertatih'. Dengan gaya slebor dan lirik ciamik, The Rang-Rangs mampu membius penikmat musik cepat dan menyenangkan. Sebut saja Sejuknya Mobil Bapakmu (single 2019), Senangnya Disapa Dirimu (single 2019), dan (Oh) Kau Kobam (single 2020). Mereka pun menceritakan perjalanannya dalam Live IG podcast Cek Sound.

OTHER POD
  • Steady Beat | Konsisten Berdans(k)a

    Steady Beat | Konsisten Berdans(k)a

    Ska sempat kehilangan pesonanya di pertengahan 2000. Namun situasi itu tak membuat Steady Beat “putar balik”. Pengusung gendre steady rock yang lahir di Jakarta Pusat awal 2011 itu juga dihadapkan berbagai rintangan. Ya, memang bukan pekerjaan mudah menjadi penghuni 'bawah tanah' selama bertahun-tahun. Tapi semua bisa dilalui Steady Beat. Yang terbaru, Steady Beat merilis mini album yang berisi 5 lagu, bertajuk Para Pecinta.

  • Closehead | Bertahan dan 'Selalu Ada'

    Closehead | Bertahan dan 'Selalu Ada'

    Medio 90-an skena bawah tanah riuh. Salah satu pelakunya adalah Closehead, band asal Bandung yang boleh dikata pelopor genre pop-punk di Tanah Air. Dan, kini 23 tahun sudah Closehead bertahan di jalur indie, meski harus melewati masa-masa sulit dan gonta-ganti personil. Semua diceritakan dalam podcast Cek Sound kali ini.

  • Sendal Jepit | Menolak Major Label

    Sendal Jepit | Menolak Major Label

    Agak janggal jika anak musik indie bawah tanah 90-an tak mengenal Sendal Jepit. Perlu diakui, kala itu band punk rock asal Bandung ini menjadi band indie yang patut diperhitungkan. Tentu bukan pekerjaan yang mudah untuk bertahan di 'bawah tanah' selama 28 tahun. Ada segudang cerita pahit, manis dari Sendal Jepit di podcast Cek Sound kali ini -- yang sempat ditayangkan live di Instagram, Rabu, 19 Agustus 2020, pukul 19.00 WIB.

  • Mary Ann | Sebuah Catatan Perjalanan Skena Punk Rock Bogor

    Mary Ann | Sebuah Catatan Perjalanan Skena Punk Rock Bogor

    Mulai penghujung 90-an, nama Mary Ann mulai dikenal bahkan melesat tak terbendung di atas panggung-panggung gigs bawah tanah, hingga akhirnya merilis album di medio 2004. Debut full album perdana pun dirilis dengan tajuk “Hit The Road”. Berbagai kompilasi juga diramaikan oleh band asal Bogor ini. Rasanya tak berlebihan jika menyebut Mary Ann sebagai salah satu band melodic/punk rock berpengaruh di Indonesia.

  • Rumahsakit | Obati Rindu 'Pasien' Indies

    Rumahsakit | Obati Rindu 'Pasien' Indies

    Minggu, 24 November 2019, menjadi malam yang spesial buat penikmat britpop atau indies, khususnya penggemar Rumahsakit Band. Malam itu di M. Bloc Jakarta Selatan, ingatan para ‘pasien’ Rumahsakit meluncur deras ke tahun 90-an. Seperempat abad keberadaan Rumahsakit di belantara musik indie patut diacungi jempol. Tapi, pioner indie circa 90-an ini juga mengalami masa pasang surut, yang mencolok yaitu keluarnya Andri Lemes dari band. Semua diungkap dalam obrolan Live Instagram Podcast Cek Sound bersama Fadly 'Rumahsakit'.

  • Humanimal | Pasang Surut Hard Core

    Humanimal | Pasang Surut Hard Core

    Banyak band yang mengusung genre rap hard core di indonesia kini telah tiarap. Tapi, kehadiran Humanimal di ranah musik bawah tanah bagai udara segar untuk pecinta hard core. Dan, inilah jejak Live IG podcast Cek Sound bareng Humanimal.

  • The Rang-Rangs| Dari Blink 182, Descendents, sampai Jimi Multhazam

    The Rang-Rangs| Dari Blink 182, Descendents, sampai Jimi Multhazam

    Lahirnya The Rang-Rangs pada 2016 seperti mengembalikan nafas skena Punk Rock yang sebelumnya 'tertatih'. Dengan gaya slebor dan lirik ciamik, The Rang-Rangs mampu membius penikmat musik cepat dan menyenangkan. Sebut saja Sejuknya Mobil Bapakmu (single 2019), Senangnya Disapa Dirimu (single 2019), dan (Oh) Kau Kobam (single 2020). Mereka pun menceritakan perjalanannya dalam Live IG podcast Cek Sound.

  • Alone At Last | Let's Make Emo Cry Again!

    Alone At Last | Let's Make Emo Cry Again!

    Sepertinya tidak lengkap membicarakan musik Emo Tanah Air tanpa menyertakan Alone At Last. Band asal Bandung ini sudah menjadi teman akrab penikmat musik emo sejak 2002. Namun, bergerak di 'bawah tanah' ternyata bukan pekerjaan yang mudah. Berbagai rintangan dilalui Alone At Last, dari bongkar pasang personel sampai semangat yang nyaris padam. Tapi, di penghujung 2019 Alone At Last memberikan kejutan dengan mengeluarkan singel berjudul “Renegade”. Tentu saja ini sinyal bahwa Alone At Last belum habis. Jadi, langsung aja dengerin ceritanya dalam podcast Cek Sound kali ini.

  • Thirteen | Dari Jakarta Utara hingga Osaka

    Thirteen | Dari Jakarta Utara hingga Osaka

    Waktu 14 tahun untuk tetap konsisten berkarya bukan hal yang mudah. Ada beragam rintangan yang harus dihadapi. Salah-satunya ditinggal personel. Namun, dengan berbagai upaya, Thriteen akhirnya mampu melewatinya. Buktinya band beraliran post-Hard Core ini mampu menggelar tour 4 lokasi di Jepang.

  • Speak Up | ‘Jangan Pernah’ dan Rahasia Ilahi 

    Speak Up | ‘Jangan Pernah’ dan Rahasia Ilahi 

    Tetap bertahan dan berkarya hingga saat ini bukanlah hal yang mudah. Berbagai rintangan dan cobaan harus dihadapi Speak up. Dari mulai gonta-ganti personel hingga konflik internal. Namun, cita-cita yang kuat menjadi obat mujarab meloloskan Speak Up dari jurang kehancuran. Hingga single ‘jangan pernah’ menjadi salah satu batu loncatan Speak up menjadi band (melodic/punk rock) ‘penguasa’ gig’s bawah tanah. Menurut mereka berkah tersebut adalah rahasia dari sang Ilahi.