Pegadaian Dukung Pemkot Bima dan FORSEPSI Aksi Bersih Lingkungan

PT Pegadaian menunjukkan komitmen yang kuat terhadap lingkungan dengan mendukung Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI) dalam melaksanakan Gerakan Biopori Nasional dan Aksi Bersih Sungai di Kota Bima, yang digelar bersamaan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya nyata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Departemen Area Pulau Sumbawa PT Pegadaian Rudy Kristijanto, pejabat pemerintah daerah, komunitas lingkungan, dan para relawan. Dalam kegiatan ini, salah satu fokus utama adalah pelaksanaan pemasangan perangkap sampah di Sungai Lewi Jambu. Perangkap ini dirancang untuk menahan hingga dua ton sampah plastik per bulan, yang diharapkan dapat mencegah pencemaran di laut.

Selain kegiatan bersih-bersih sungai, acara ini juga resmi meluncurkan Program Organik Nasional, yang meliputi pembuatan 1.000 lubang biopori di berbagai kantor cabang PT Pegadaian di seluruh Indonesia. Pembuatan lubang biopori ini bertujuan untuk meningkatkan proses penyerapan air tanah, mengurangi genangan, serta pengelolaan sampah organik dengan cara yang lebih ramah lingkungan.

Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Bima, Alwi Yasin, membuka acara dengan penekanan pentingnya partisipasi berbagai pihak dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Kolaborasi seperti ini harus terus diperluas agar memberikan dampak berkelanjutan bagi Kota Bima dan daerah lainnya,” ujarnya.

Kegiatan ini bukan hanya sekadar aksi bersih-bersih; juga mencerminkan dukungan terhadap Peraturan Menteri LHK No. 14 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular. Dalam rangka memperkuat sinergi, PT Pegadaian, FORSEPSI, dan Pemerintah Kota Bima menandatangani komitmen bersama, yang menandai langkah awal menuju pengelolaan sampah yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

Rully Yusuf, Kepala Divisi Environmental, Social, and Governance (ESG) PT Pegadaian, mengungkapkan harapannya untuk keberlanjutan lingkungan yang membutuhkan kolaborasi kuat dari berbagai pihak. “Melalui pendekatan Pentahelix, kami berharap sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media dapat semakin diperkuat,” katanya.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan, PT Pegadaian telah aktif mendorong berbagai inisiatif berbasis lingkungan. Salah satu bentuk nyata dari inisiatif tersebut adalah pembinaan 425 bank sampah di seluruh Indonesia serta edukasi mengenai pemilahan sampah anorganik dan pembuatan biopori di lingkungan kantor cabang Pegadaian.

Ketua Umum FORSEPSI, Mina Dewi, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang telah terjalin antara Pegadaian dan pemerintah. “Dengan adanya kolaborasi ini, kami berharap program-program FORSEPSI dapat semakin terintegrasi dengan pemerintah daerah dalam pengembangan bank sampah dan edukasi lingkungan,” ungkap Mina. Ia juga berharap agar Kota Bima dapat menjadi role model dalam pengelolaan sampah, dan memberi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.

Melalui program bank sampah yang didukung PT Pegadaian, diharapkan inisiatif ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bersih. Rencananya, ke depan program ini akan diperluas ke berbagai daerah dengan melibatkan mitra strategis guna menciptakan dampak yang lebih luas serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan ekosistem.

Kegiatan ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan serta peningkatan kualitas hidup, terutama dalam pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan.

Exit mobile version