Pemda Bali Edukasi 3M Plus dan Soffell Cegah DBD di Kawasan

Denpasar – Dalam upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang kian mengkhawatirkan, Enesis Group melalui produknya yang sudah terkenal, Soffell, meluncurkan program edukasi masyarakat bertajuk “Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD” di Provinsi Bali. Program ini diharapkan mampu mengurangi jumlah kasus DBD yang sudah menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

Peluncuran program ini dilakukan pada Kamis, 20 Maret 2025, di Pendopo Grand Inna dengan dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, Sekretaris 1 TP PKK Provinsi Bali, dan berbagai tokoh penting lainnya. Program ini memfokuskan pencegahan gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang diketahui sebagai penyebab utama penularan virus DBD.

“Dengan peluncuran program ini, kami ingin memastikan bahwa Soffell menjadi salah satu oleh-oleh bagi masyarakat ketika berkunjung ke Bali,” ujar Wakil Gubernur Bali. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk menurunkan angka kematian akibat DBD menjadi nol persen.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan, pada tahun 2024, Indonesia mencatatkan 257.271 kasus DBD, dengan 1.461 kematian. Bali sendiri berada di urutan keempat dengan 15.617 kasus, menunjukkan bahwa upaya pencegahan yang efektif sangat mendesak dilakukan.

Dalam programnya, Enesis Group menggandeng Dinas Kesehatan untuk menjalankan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui pendekatan 3M Plus, yaitu Menutup, Menguras, Mendaur ulang, dan Mengoles Lotion Anti Nyamuk Soffell. Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik juga menjadi salah satu elemen penting dalam program ini, mendorong setiap rumah untuk mengawasi keberadaan jentik nyamuk.

“Kami percaya bahwa kunci dalam menurunkan kasus DBD adalah dengan mengubah perilaku masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan,” kata RM Ardiantara, Head of Public Relations Enesis Group. Pihaknya berharap edukasi ini dapat menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari, sehingga kesadaran akan pencegahan DBD tertanam secara mendalam dalam masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, juga menegaskan perlunya penerapan langkah-langkah pencegahan secara konsisten. Menurutnya, penggunaan lotion anti nyamuk sebelum tidur sangat penting untuk meminimalisir risiko gigitan nyamuk.

Program “Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas DBD” akan berlangsung dari 2 April hingga 4 Juni 2025, yang mencakup daerah Kota Denpasar dan beberapa kabupaten lainnya seperti Badung dan Gianyar. Program ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat serta lingkungan yang lebih baik.

Edukasi mengenai pencegahan DBD dianggap penting, terutama di Bali, di mana sektor pariwisata menjadi sumber pendapatan utama. Mengingat banyaknya wisatawan yang berkunjung, setiap langkah pencegahan sangat strategis dalam menjaga citra Bali sebagai tujuan wisata yang aman.

Tindakan pencegahan yang disarankan mencakup rutinitas menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah-wadah air, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, dan tentunya menggunakan produk Soffell untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Dengan ini, masyarakat diajak untuk lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga kesehatan diri dan keluarga, serta berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat.

Dengan dukungan semua pihak, diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal dalam memerangi penyebaran DBD di Provinsi Bali.

Exit mobile version