Jakarta – Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan peluncuran badan pengelola dana investasi yang diberi nama Daya Anagata Nusantara (Danantara). Inisiatif ini diungkapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam acara World Government Summit 2025 yang dihadiri oleh pemimpin berbagai negara melalui konferensi video. Prabowo menyatakan bahwa Danantara akan memiliki total dana kelolaan mencapai US$ 900 miliar, yang setara dengan sekitar Rp 14.715 triliun berdasarkan kurs Rp 16.350.
Peluncuran Danantara menjadi perhatian karena badan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mengelola dana yang dapat digunakan dalam berbagai proyek pembangunan nasional. Prabowo menjelaskan bahwa dana kelolaan Danantara akan diarahkan untuk investasi dalam sektor-sektor yang berkelanjutan, termasuk namun tidak terbatas pada:
1. Energi terbarukan
2. Manufaktur maju
3. Produksi pangan
Sektor-sektor tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan membantu pemerintah mencapai target ekonomi yang lebih ambisius, yaitu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Presiden Prabowo menekankan pentingnya proyek-proyek yang akan dikelola oleh Danantara untuk memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target tersebut. “Semua proyek ini akan berkontribusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8%,” ucapnya.
Selain itu, dalam forum yang sama, Prabowo juga menyoroti kebijakan efisiensi keuangan negara. Salah satu langkah strategis yang akan diambil adalah menargetkan penghematan anggaran sebesar Rp 306 triliun. Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia telah berhasil melakukan penghematan sebesar US$ 20 miliar, yang diperkirakan sekitar 10% dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.
Adanya Danantara diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia dengan menawarkan solusi investasi yang efektif dan efisien. Rencana ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan daya saing nasional serta menarik lebih banyak investasi asing. Dengan potensi aset yang sangat besar, Danantara diyakini mampu memberikan fleksibilitas bagi pemerintah dalam mengembangkan berbagai proyek strategis di seluruh Indonesia.
Peluncuran Danantara juga mencerminkan kepedulian pemerintah terhadap perekonomian berkelanjutan. Fokus investasi pada sektor energi terbarukan dan ketahanan pangan merupakan langkah yang sangat relevan mengingat tantangan global dalam hal perubahan iklim dan kebutuhan akan sumber daya pangan yang terus meningkat. Dengan demikian, Danantara tidak hanya berfungsi sebagai sarana pengelolaan dana, tetapi juga sebagai pendorong untuk terwujudnya pembangunan yang ramah lingkungan.
Masyarakat dan pemangku kepentingan diharapkan untuk melihat Danantara sebagai peluang positif bagi perkembangan ekonomi nasional. Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan badan ini sebagai instrumen yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana publik, serta menjamin bahwa setiap proyek investasi yang ada akan memberikan manfaat langsung bagi rakyat Indonesia.
Dengan semua rencana yang telah dipaparkan Prabowo, Danantara diharapkan dapat segera beroperasi, sehingga Indonesia dapat merasakan dampak positif dari pengelolaan dana yang efisien dan berorientasi pada masa depan.