Prabowo: Pendidikan, Prioritas Utama Bukan Pertahanan!

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas utama bagi negara Indonesia saat menghadiri peluncuran tunjangan langsung untuk guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di Gedung Kemendikbudristek, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/3/2025). Dalam pernyataannya, Prabowo menjelaskan posisi pendidikan dalam skala prioritas di Indonesia, yang berbeda dengan banyak negara lain yang lebih memilih untuk mengutamakan sektor pertahanan akibat ancaman geopolitik.

1. Pendidikan sebagai Jalan Utama untuk Kesejahteraan
Prabowo mengungkapkan, “Di banyak negara, pendidikan tidak menempatkan tempat teratas; mereka merasakan masalah geopolitik justru menempatkan pertahanan pada posisi paling atas, seperti di Amerika dan India.” Namun, ia yakin bahwa dengan memahami tantangan yang dihadapi, Indonesia harus menempatkan pendidikan di posisi teratas. Pendidikan, menurutnya, adalah kunci untuk membangun fondasi yang kuat dalam mencapai kesejahteraan bagi bangsa.

2. Perlunya Keberhasilan Kesejahteraan Guru
Pernyataan Prabowo ini juga didasari oleh keprihatinan akan status kesejahteraan para guru. Ia mengungkapkan bahwa tanpa kesejahteraan yang terjamin, sulit untuk mencapai pendidikan berkualitas. Dalam acara tersebut, Prabowo terlihat bersyukur karena peluncuran tunjangan guru merupakan langkah positif menuju Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera. “Pendidikan akan menentukan apakah bangsa ini bisa sejahtera dan makmur,” tegasnya.

3. Anggaran Pendidikan yang Menjadi Prioritas
Ia menekankan pentingnya alokasi anggaran yang tepat dalam pendidikan. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pendidikan ditempatkan pada posisi teratas. Prabowo menyatakan, “Ini adalah keputusan bangsa Indonesia. Dalam APBN dan anggaran belanja nasional kita, pendidikan menempati posisi teratas.” Hal ini menegaskan komitmen pemerintah untuk berinvestasi dalam pendidikan sebagai pilar utama pembangunan bangsa.

4. Tantangan Korupsi dan Pendidikan
Tantangan terbesar dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan tidak terlepas dari masalah korupsi. Prabowo menyebutkan korupsi sebagai penyebab kebocoran anggaran yang dapat menghambat pengembangan pendidikan. Ia menyatakan, “Kita menyadari bahwa tantangan terbesar yang kita hadapi adalah korupsi, yang menyebabkan kebocoran anggaran sehingga tidak sampai ke rakyat yang membutuhkan.” Hal ini menunjukkan kesadaran pemerintah akan adanya kebutuhan mendesak untuk memberantas korupsi guna memastikan bahwa anggaran pendidikan dapat digunakan secara optimal.

5. Kesiapan Menghadapi Tantangan Global
Pendidikan diharapkan dapat mempersiapkan generasi muda untuk menguasai teknologi, sains, dan industri guna bersaing di tingkat global. Prabowo menyatakan, “Untuk mencapai itu, warga negara harus menguasai teknologi, sains, dan industri.” Ini menjadi bagian dari visi pendidikan yang lebih luas, di mana generasi mendatang akan dipersiapkan untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks.

Pernyataan Prabowo substansial ini mencerminkan perubahan paradigma yang diperlukan dalam pembangunan Indonesia. Di tengah banyaknya negara yang memprioritaskan sektor pertahanan, Indonesia mengarahkan fokusnya ke pendidikan. Ini adalah langkah yang berani dan strategis untuk meletakkan pendidikan di jantung pengambilan keputusan dan pemenuhan hak asasi manusia bagi seluruh warganya. Dengan demikian, Indonesia berharap untuk mengembangkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera, yang siap menghadapi tantangan zaman.

Exit mobile version