Profil Maroef Sjamsoeddin: Bos MIND ID Pembongkar Kasus Besar!

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah resmi mengangkat Maroef Sjamsoeddin sebagai Direktur Utama MIND ID dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 3 Maret 2025. Pengangkatan ini menarik perhatian publik mengingat rekam jejak Maroef yang kaya, baik di bidang militer, intelijen, maupun dalam industri pertambangan.

Maroef Sjamsoeddin bukan sosok asing dalam lingkungan pertambangan Indonesia. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia antara 2015 hingga 2016. Keberhasilannya dalam mengelola konflik pemogokan pekerja Freeport pada tahun 2011 mengantarkannya pada posisi puncak di perusahaan tambang emas itu. Namun, kariernya di Freeport juga diliputi kontroversi, terutama setelah terlibat dalam skandal “Papa Minta Saham.”

Latar belakang pendidikan Maroef dimulai saat ia lulus dari Akademi Angkatan Udara pada tahun 1980. Selama aktif di TNI Angkatan Udara, Maroef menjabat sebagai Komandan Skadron 465 Paskhas dan Atase Pertahanan di Brasil. Setelah pensiun, ia melanjutkan karier di dunia intelijen sebagai Direktur Kontra Separatis Badan Intelijen Negara (BIN) dan diangkat sebagai Wakil Kepala BIN antara 2011 hingga 2014.

Skandal “Papa Minta Saham” menjadi titik balik bagi Maroef. Pada Desember 2015, ia merekam pembicaraan antara Setya Novanto, Ketua DPR saat itu, dan pengusaha Reza Chalid. Dalam pembicaraan tersebut, Novanto diduga menjanjikan jatah 11 persen saham Freeport dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo. Rekaman tersebut diserahkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat itu, Sudirman Said, yang kemudian melaporkan kasus ini ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI. Seketika, skandal ini menjadi isu hangat yang pada akhirnya menyebabkan pengunduran diri Setya Novanto dari jabatannya.

Maroef memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya di Freeport pada 18 Januari 2016 yang secara resmi disebut sebagai pengunduran diri dengan alasan pribadi. Namun, banyak yang meyakini bahwa hal tersebut terkait dengan dampak politik yang ditimbulkan dari skandal tersebut.

Dengan penugasan baru sebagai Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin dihadapkan pada tantangan menarik. MIND ID, sebagai holding BUMN yang mencakup beberapa perusahaan besar seperti PT Freeport Indonesia, PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah, dan PT Inalum, bertanggung jawab untuk mengelola dan memajukan sektor pertambangan di Indonesia. Melalui jabatan ini, Maroef diharapkan dapat membawa perubahan yang positif dan inovatif, serta memperkuat posisi Indonesia dalam industri pertambangan global.

Sebagai langkah awal, Maroef sudah dituntut untuk meningkatkan sinergi antara perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan MIND ID serta memastikan bahwa nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas tetap dijaga dalam pengelolaan industri pertambangan Nasional. Dengan pengalaman yang dimiliki dan pengetahuan mendalam mengenai seluk-beluk dunia pertambangan, Maroef berharap dapat membawa MIND ID menuju keberhasilan yang lebih baik.

Maroef Sjamsoeddin kini akan menjadi sorotan dalam perjalanan MIND ID untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam Indonesia, serta menjawab tantangan industri yang terus berkembang. Melalui kepemimpinan Maroef, diharapkan MIND ID dapat lebih berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi bangsa dan keberlanjutan lingkungan.

Exit mobile version