Program Skrining Kesehatan Mental Gratis: Atasi Dampak Gadget pada Anak

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia meluncurkan program skrining kesehatan mental gratis yang bertujuan untuk menangani dampak negatif penggunaan gadget pada anak usia dini. Inisiatif ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan peningkatan masalah kesehatan mental di kalangan anak-anak, yang sebagian besar dipicu oleh penggunaan gadget yang tidak terkontrol.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa program ini akan diterapkan di sekolah-sekolah serta fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan klinik swasta. Target utama dari program ini adalah untuk membantu deteksi dini gangguan kesehatan mental anak yang mungkin disebabkan oleh penggunaan gadget yang berlebihan. “Masyarakat cukup membawa KTP dan mengunduh aplikasi Satu Sehat untuk mendaftar skrining gratis ini,” ujar Budi pada peluncuran program tersebut.

Skrining kesehatan mental ini terbagi menjadi dua kategori, yaitu:

  1. Usia Sekolah: Skrining akan dilaksanakan di 250.000 sekolah dengan total 56 juta siswa di Indonesia. Pemeriksaan ini dilakukan saat jam belajar, sehingga anak-anak dapat dengan mudah mengikuti skrining tanpa mengganggu aktivitas belajar mereka.

  2. Di Luar Usia Sekolah: Anak-anak di bawah atau di atas usia sekolah dapat mengakses skrining kesehatan mental gratis di sekitar 25.000 puskesmas dan klinik swasta. Bagi anak di luar sekolah, skrining dijadwalkan satu bulan setelah tanggal ulang tahun, dengan ketentuan khusus bagi mereka yang lahir antara Januari hingga Maret dapat berpartisipasi hingga April 2025.

Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kesehatan mental, termasuk kecemasan, depresi, serta masalah dalam perkembangan sosial dan emosional anak. Selain itu, terdapat risiko fisik yang juga tidak kalah serius, seperti gangguan penglihatan dan obesitas.

Pentingnya program ini tidak terlepas dari statistik dan studi yang mengindikasikan bahwa anak-anak yang terpapar gadget dalam waktu lama mengalami peningkatan ketidakstabilan emosional dan perilaku tidak sehat. Dengan adanya skrining ini, Kementerian Kesehatan berharap dapat memberikan intervensi lebih cepat bagi anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda gangguan kesehatan mental.

Kegiatan skrining tersebut akan dimulai dengan jadwal yang telah ditentukan dan diharapkan dapat menjangkau seluruh anak di Indonesia. Melalui program ini, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan anak-anak. Hal ini sejalan dengan kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung perkembangan anak-anak di era digital saat ini.

Dalam upaya mendukung kesuksesan program ini, lembaga pendidikan, orang tua, dan seluruh elemen masyarakat diharapkan untuk turut berpartisipasi dan memanfaatkan layanan yang tersedia. Ini merupakan langkah nyata dalam menangani dampak negatif penggunaan gadget terhadap kesehatan mental anak, sekaligus meningkatkan kesehatan siswa secara keseluruhan.

Dengan langkah ini, pemerintah berusaha menghadapi tantangan kesehatan mental yang makin mendesak di era digital. Program skrining kesehatan mental ini bukan hanya sekadar pemeriksaan, melainkan juga merupakan upaya kolaboratif untuk menjaga kesehatan anak-anak Indonesia dan melakukan pencegahan dini terhadap masalah yang lebih serius di kemudian hari.

Exit mobile version