Arkeolog baru-baru ini melakukan penelitian di sebuah situs arkeologi di Yordania yang berusia sekitar 2.700 tahun, yang diduga merupakan tempat yang pernah dikunjungi oleh Raja Daud, salah satu raja terkenal dalam sejarah Israel. Penelitian ini berfokus pada situs yang dikenal sebagai Mahanaim, yang terletak di dekat situs arkeologi lainnya yang bernama Penuel. Arkeolog melaporkan bahwa Mahanaim merupakan bagian dari kerajaan Israel pada Zaman Besi.
Situs ini dikenal dengan nama ‘Tall adh-Dhahab al-Gharbi’ dan informasi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Tel Aviv pada 20 November. Menurut para ahli bahasa, nama Mahanaim berasal dari bahasa Ibrani kuno yang berarti “dua kubu”. Temuan ini memberikan konteks sejarah yang mendalam mengenai lokasi tersebut, yang terletak di jalur strategis yang menghubungkan wilayah utara dan selatan Israel kuno.
Dalam penelitiannya, arkeolog Jerman yang melakukan penggalian di situs ini antara tahun 2005 dan 2011 menemukan berbagai artefak menarik. Di antara penemuan tersebut adalah sisa-sisa balok batu yang terukir dengan berbagai gambar, termasuk lukisan alat musik petik seperti kecapi, gambar seekor singa, adegan berburu, pohon kurma, dan seekor kambing. Gaya ukiran ini dianggap mirip dengan mural yang ditemukan di Kuntillet Ajrud di Gurun Sinai Timur, yang berasal dari abad ke-8 SM.
Arkeolog Israel, termasuk Finkelstein dan Ornan, berpendapat bahwa blok-blok bangunan yang ditemukan di Mahanaim kemungkinan merupakan sisa-sisa dari bangunan yang digunakan oleh kalangan elit pada masa itu. Penelitian ini mengindikasikan hubungan yang erat antara situs ini dan tokoh-tokoh penting dalam sejarah Alkitab. Dalam catatan Alkitab, Raja Daud dilaporkan pernah melarikan diri ke Mahanaim saat berkonflik dengan putranya, Absalom. Temuan ini menambah bobot sejarah lokasi tersebut, mengindikasikan peran strategis Mahanaim dalam catatan sejarah kuno.
Namun, peneliti menekankan bahwa meskipun banyak petunjuk yang mengarah pada keterhubungan antara situs ini dan Raja Daud, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memverifikasi hipotesis tersebut. Arkeolog masih menyelidiki potensi kunjungan raja-raja Israel lainnya ke Mahanaim, yang dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang periode dan interaksi sosial di wilayah tersebut.
Adanya penggalian dan penemuan ini menunjukkan pentingnya upaya menjaga situs-situs arkeologi yang memiliki nilai sejarah tinggi. Situs Mahanaim bukan hanya menjadi saksi bisu dari peradaban kuno, namun juga memberi kontribusi penting bagi pemahaman alur sejarah yang lebih luas, khususnya terkait narasi Alkitab. Keberadaan artefak yang ditemukan juga menunjukkan kekayaan budaya dan seni di kalangan masyarakat Israel kuno, mencerminkan kehidupan sehari-hari serta keyakinan spiritual mereka.
Dengan demikian, situs Mahanaim memberikan peluang bagi peneliti dan sejarawan untuk menggali lebih dalam mengenai sejarah Israel kuno. Penelitian yang sedang dilakukan di lokasi ini diharapkan dapat membuka lembaran baru dalam pemahaman kita tentang perjalanan sejarah bangsa Israel dan kontribusinya terhadap kebudayaan dunia. Diharapkan, ke depannya, penelitian ini dapat memperkaya pengetahuan kita tentang interaksi sosial, politik, dan ekonomi di kawasan Timur Tengah pada masa lalu.