Republik Usulkan RUU Ubah Wajah Trump di Uang 100 Dolar AS

Brandon Gill, anggota kongres dari Partai Republik yang berasal dari Texas, mengusulkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang mengusulkan agar wajah Donald Trump menggantikan Benjamin Franklin pada uang kertas $100 AS. Usulan ini disampaikan oleh Gill dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Fox News Digital, Senin lalu. Ia menyatakan bahwa Trump layak mendapatkan penghormatan atas kontribusinya kepada negara dalam masa kepemimpinannya sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat.

Gill menjelaskan alasan di balik usulannya, yang menyatakan bahwa meskipun Trump memiliki kesempatan untuk menikmati kehidupan yang santai, ia memilih untuk bekerja keras demi kepentingan nasional. “Presiden Trump bisa saja bersantai, bermain golf, dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Sebaliknya, ia mengorbankan segalanya untuk negara ini,” ungkap Gill. Ia menilai, selama menjabat, Trump telah berupaya memperbaiki perbatasan, perdagangan, serta menciptakan kemandirian energi untuk Amerika Serikat.

Dalam kerangka RUU yang akan diajukan ini, Departemen Keuangan AS diminta untuk menyusun desain uang kertas baru dengan wajah Trump pada akhir tahun 2026. Uang kertas $100 yang baru direncanakan akan beredar pada tahun 2029. Meskipun begitu, melewati langkah-langkah ini bukanlah tugas yang mudah. Dalam sejarah uang kertas Amerika, perubahan desain dan penempatan wajah tokoh baru terakhir kali terjadi pada tahun 1929, ketika Andrew Jackson menggantikan Grover Cleveland pada uang kertas $20.

Selain usulan Gill, ada juga RUU lain yang diajukan oleh Joe Wilson, seorang anggota DPR Republikan dari Carolina Selatan, yang ingin memperkenalkan uang kertas baru dengan nominal $250 yang juga menampilkan wajah Trump. Tiga anggota DPR lainnya telah menyatakan dukungan mereka terhadap inisiatif ini. Namun, langkah untuk memperkenalkan wajah baru pada uang kertas terdapat tantangan legal karena undang-undang yang ada saat ini melarang penempatan wajah orang yang masih hidup pada mata uang. Untuk merealisasikan wajah Trump pada uang kertas baru, perubahan terhadap undang-undang tersebut tentunya diperlukan.

Dukungan dan penolakan terhadap usulan ini jelas terlihat dalam masyarakat. Beberapa pemilih mendukung ide tersebut, berargumen bahwa Trump telah melakukan banyak untuk negara, sementara yang lain merasa bahwa nomor uang kertas AS seharusnya mencerminkan tokoh dengan pengaruh positif yang lebih netral atau historis. Proses pengambilan keputusan untuk RUU semacam ini akan melibatkan banyak diskusi dan debat di dalam parlemen sebelum disahkan.

Berdasarkan pernyataan Gill, ide ini bertujuan untuk memberikan pengakuan terhadap dedikasi dan kerendahan hati yang ditunjukkan oleh Trump selama masa kepemimpinannya. Sementara itu, pengamat politik juga mengamati bahwa langkah ini bisa menjadi strategi politik bagi Partai Republik untuk menarik lebih banyak dukungan dari pemilih yang masih mengagumi mantan Presiden.

Popularitas Donald Trump tentu saja menjadi bahan diskusi hangat di berbagai kalangan, membuat rencana untuk penempatan wajahnya di uang kertas ini semakin menarik. Mengingat Trump merupakan figur yang polarizing, keputusan ini tidak hanya akan mempengaruhi citra uang kertas tetapi juga refleksi terhadap gambaran politik Amerika ke depan. Saat RUU ini akan mulai dibahas, publik dengan antusias menunggu perkembangan selanjutnya mengenai bagaimana wajah Donald Trump bisa saja abadi dalam bentuk mata uang negara.

Exit mobile version