Saudi Rilis Panduan Sumbangan Buka Puasa Ramadhan di Masjidil Haram

Pemerintah Arab Saudi telah mengeluarkan panduan terbaru untuk penyajian buka puasa bersama di Masjidil Haram selama bulan Ramadhan 1446 H. Panduan ini dikeluarkan sebagai upaya untuk memastikan bahwa kegiatan berbagi takjil di tempat suci tersebut berlangsung aman dan sehat. Dengan Ramadhan yang diperkirakan dimulai pada 1 Maret 2025, ratusan ribu jemaah dari seluruh dunia dipastikan akan berkunjung ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah.

Panduan yang ditetapkan oleh Otoritas Umum untuk Perawatan Dua Masjid Suci ini berfokus pada penyediaan sajian buka puasa yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan masyarakat, terutama bagi mereka yang menderita penyakit kronis. "Sajian buka puasa yang disajikan di Masjidil Haram harus rendah kalori," tutup Otoritas, menunjukkan komitmen mereka untuk memperhatikan kesehatan setiap jemaah.

Demi memudahkan para dermawan yang ingin berkontribusi, otoritas telah membuka portal online yang memungkinkan lembaga maupun individu untuk menyampaikan sumbangan mereka. Dalam panduan tersebut, dijelaskan ketentuan sumbangan, yaitu setiap individu diharapkan dapat menyediakan satu porsi makanan, sementara lembaga diharuskan untuk menyuplai 10 porsi. Ini merupakan langkah penting dalam menggalang dukungan dari masyarakat yang ingin berbagi berkah selama bulan suci.

Sistem baru yang diterapkan juga mencakup cara penyajian makanan. Para dermawan tidak diperbolehkan memberikan sajian buka puasa secara langsung ke Masjidil Haram. Sebaliknya, mereka harus bekerja sama dengan penyedia jasa katering yang ditunjuk. Para dermawan kemudian membayar katering tersebut, yang selanjutnya akan bertanggung jawab untuk menyerahkan sajian kepada pengelola Masjidil Haram. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis untuk mengelola aliran makanan dan memastikan kualitas serta keamanan makanan sesuai dengan standar kesehatan.

Dalam penerapan panduan ini, otoritas menekankan batasan yang jelas dalam hal komposisi makanan. Setidaknya 20 persen dari sajian takjil yang diberikan individu serta 30 persen dari lembaga harus terdiri dari makanan rendah kalori. Panduan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan peserta buka puasa, tetapi juga untuk menjamin pemenuhan standar kesehatan yang ketat selama Ramadhan, khususnya bagi mereka yang rentan terhadap diabetes dan penyakit kronis lainnya.

Berikut ini adalah pokok-pokok penting dari panduan yang dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi:

  1. Standar Penyajian Makanan: Makanan buka puasa harus memiliki kalori yang rendah untuk menjaga kesehatan jemaah, terutama bagi yang menderita penyakit kronis.

  2. Platform Sumbangan Online: Pemerintah menyediakan portal online untuk individu dan lembaga yang ingin menyumbang makanan untuk buka puasa.

  3. Ketentuan Porsi Sumbangan: Setiap individu diharapkan menyumbangkan satu porsi, enquanto lembaga diharuskan untuk menyumbang 10 porsi.

  4. Sistem Kerja Sama Katering: Para dermawan tidak diperkenankan menyampaikan sajian langsung, tetapi harus melalui katering yang ditunjuk.

  5. Porsi Khusus untuk Penyakit Kronis: Persentase tertentu dari sajian harus dirancang khusus untuk jemaah dengan penyakit kronis, untuk memastikan bahwa semua orang dapat menikmati buka puasa dalam keadaan sehat.

Masjidil Haram diperkirakan akan menjadi lokasi yang sangat ramai selama bulan Ramadhan, terutama pada sepuluh hari terakhir ketika umat Islam berdesak-desakan untuk mencari berkah yang lebih dalam. Dalam situasi demikian, panduan ini diharapkan tidak hanya akan memudahkan penyelenggaraan, tetapi juga meningkatkan kualitas pengalaman ibadah bagi setiap jemaah. Dengan perhatian yang lebih pada kesehatan, diharapkan semua orang dapat merayakan bulan suci ini dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan.

Exit mobile version