Siap-Siap RUPST Bank CIMB Niaga: Ada Hilal Dividen Tahun Ini?

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) telah mengumumkan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 14 April 2025. Dalam ajang penting ini, akan ada sejumlah agenda yang menarik perhatian para pemegang saham, termasuk kemungkinan penetapan dividen. Hal ini diharapkan bisa menjawab ekspektasi pasar terkait pembagian laba, terutama setelah bank ini mencatatkan laba bersih yang menunjukkan pertumbuhan signifikan.

RUPST tersebut akan berlangsung mulai pukul 14:00 WIB secara fisik dan juga dapat diikuti secara virtual melalui aplikasi Electronic General Meeting System KSEI, membuat rapat ini mudah diakses oleh semua pemegang saham. Dari total 16 mata acara yang direncanakan, salah satu yang paling dinanti adalah keputusan mengenai penggunaan laba perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.

Data kinerja keuangan terkini menunjukkan bahwa CIMB Niaga berhasil membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp6,9 triliun sepanjang tahun 2024, meningkat 5,30% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak juga mengalami pertumbuhan, mencapai Rp8,73 triliun, naik 4,43% dari tahun 2023. Pertumbuhan laba ini sebagian besar didorong oleh peningkatan pendapatan bunga yang meningkat 8,61% menjadi Rp24,23 triliun.

Namun, terdapat tantangan terkait beban bunga yang juga meningkat secara signifikan, mencapai 22,42% dari Rp8,95 triliun menjadi Rp10,96 triliun. Hal ini menyebabkan pendapatan bunga bersih mengalami penurunan tipis sebesar 0,64% dari Rp13,35 triliun pada 2023 menjadi Rp13,27 triliun pada 2024. Meskipun demikian, beban operasional lainnya relatif menurun, yang memberi kontribusi positif terhadap laba bersih.

Di samping itu, CIMB Niaga juga mencatatkan pertumbuhan aset konsolidasi mencapai 7,73%, dari Rp334,37 triliun menjadi Rp360,22 triliun. Total dana pihak ketiga (DPK) pun menunjukkan perkembangan positif dengan pertumbuhan 10,5% menjadi Rp260,6 triliun. Rasio dana murah, yang mencakup CASA, berada di level 66,0%, memberikan landasan yang kuat bagi bank untuk terus berkembang.

Penyaluran kredit menjadi salah satu sorotan, yang tercatat naik 6,9% menjadi Rp228,0 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan segmen usaha kecil dan menengah (UKM) yang tumbuh 9,1% serta segmen korporasi dan konsumer yang masing-masing tumbuh 8,3% dan 5,4%. Ini menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang dijalankan CIMB Niaga cukup efektif dalam menjangkau berbagai segmen pasar.

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan keberhasilan strategi Forward23+, yang fokus pada inovasi digital dan peningkatan pengalaman pelanggan. Dia menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hanya dalam hal angka, tetapi juga dalam menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.

Dari sisi kualitas aset, CIMB Niaga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi 1,8%, yang lebih baik dibandingkan dengan 2,0% pada tahun sebelumnya. Rasio kecukupan modal (CAR) tetap terjaga pada level 23,3%, menunjukkan fundamentasi yang kuat untuk pertumbuhan di masa mendatang.

Dengan pertumbuhan yang stabil dan kinerja keuangan yang solid, banyak pemangku kepentingan yang mengantisipasi keputusan dividen yang diambil pada RUPST mendatang. Ini menjadi sinyal positif bagi investor dan pasar secara umum, menandakan potensi pengembalian yang menarik. RUPST mendatang menjadi momen krusial di mana harapan para pemegang saham untuk mendapatkan pengembalian dari investasi mereka akan dicerminkan dalam penetapan dividen yang akan diumumkan.

Exit mobile version