Siklon Sebesar Pulau Jawa Menjauh, Waspada Angin Kencang!

Penampakan siklon yang berukuran sebesar Pulau Jawa menjadi viral di media sosial, dengan perhatian khusus dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Meskipun siklon ini, yang bernama Siklon Tropis Taliah, bergerak menjauh dari wilayah Indonesia, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

Pada 4 Februari pukul 22.40, akun X dengan nama pengguna Georitmus (@zakiberkata) membagikan rekaman penampakan siklon yang menarik perhatian banyak orang. Unggahan tersebut mendapatkan respons yang signifikan dengan 4.400 retweet dan 32 ribu suka. Siklon Taliah sebelumnya menguat menjadi kategori 3, dengan kecepatan angin mencapai 140 km/jam. Namun, pada Rabu (5 Februari), kecepatan angin maksimum siklon tersebut menurun menjadi kategori 2, sekitar 120 km/jam.

Keberadaan Siklon Tropis Taliah terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, dan berdasarkan informasi dari BMKG, siklon ini sedang bergerak ke arah barat, menjauhi Indonesia. Meskipun arah geraknya menjauh, BMKG memperingatkan kemungkinan terjadinya angin kencang dan hujan lebat di beberapa wilayah tertentu. Beberapa daerah yang perlu diwaspadai meliputi:

  1. Jawa Barat
  2. Jawa Tengah
  3. Yogyakarta
  4. Jawa Timur
  5. Pesisir selatan Jawa Tengah
  6. Nusa Tenggara Barat

BMKG juga menambahkan bahwa potensi hujan sedang hingga lebat dapat terjadi di wilayah tersebut hingga 6 Februari. Dalam analisis terkini, pihak BMKG memproyeksikan lokasi potensi angin kencang dan hujan lebat ditandai dengan warna merah pada peta cuaca, yang mayoritas berada di pesisir selatan Pulau Jawa.

Lebih jauh, di bagian utara Papua Barat, terpantau adanya Bibit Siklon 92W, yang juga dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang. Ahli Klimatologi dari BRIN, Prof. Dr. Erma Yulihastin, menjelaskan bahwa meski angin kencang dapat terjadi tanpa hujan, dampak siklon ini dapat dirasakan dalam bentuk angin kencang yang berlanjut, yang diketahui telah terjadi di Bandung utara serta Malang.

Selain itu, BMKG menjelaskan bahwa siklon adalah wilayah atmosfer dengan tekanan rendah dan berputar berlawanan arah jarum jam. Fenomena ini mengangkat potensi perubahan cuaca yang signifikan, terutama jika berada dekat dengan daratan.

Untuk mengurangi dampak negatif dari potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap mengupdate informasi cuaca terkini serta mematuhi anjuran dari pihak berwenang. Melakukan persiapan yang matang dan menjaga keselamatan diri adalah langkah yang sangat dibutuhkan di wilayah-wilayah berisiko.

Setiap masyarakat juga diharapkan untuk lebih memperhatikan tanda-tanda perubahan cuaca serta menghadapi situasi seperti ini dengan siap. Meskipun siklon menjauh, kehadirannya yang signifikan tetap membuat beberapa daerah berisiko terkena dampak cuaca buruk.

Menghadapi situasi cuaca yang tidak menentu, kewaspadaan dari masyarakat serta koordinasi yang baik antar instansi terkait sangat diperlukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang mungkin muncul. Apapun keadaan, penting bagi masyarakat untuk tetap memantau perkembangan cuaca melalui saluran resmi dan melindungi diri serta lingkungan sekitar.

Exit mobile version