Sri Mulyani: Anggaran Dipangkas untuk Makan Bergizi Gratis!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui adanya pemangkasan anggaran yang dilakukan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Langkah ini diambil untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam penjelasannya, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa inisiatif ini berasal dari arahan Presiden Prabowo Subianto agar kas negara dapat lebih efektif digunakan untuk program-program yang berdampak langsung kepada masyarakat.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa program MBG, swasembada pangan dan energi, serta perbaikan sektor kesehatan adalah beberapa contoh program yang menjadi fokus efisiensi anggaran. Dengan pemangkasan anggaran yang tepat, diharapkan rantai pasok yang melibatkan produsen lokal dapat lebih diperkuat, sehingga dapat meningkatkan produksi bahan pangan seperti sayuran, daging, dan lainnya. “Kami berharap orkestrasi dari belanja MBG akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang terfokus dari level lokal,” ujar Sri Mulyani saat diwawancarai oleh Antara.

Program Makan Bergizi yang diluncurkan tidak hanya bertujuan untuk memberikan akses makanan bergizi kepada masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Dalam hal ini, sektor keuangan akan memainkan peran penting dalam mendorong produktivitas lokal dan meningkatkan rantai pasok. Arahan dari Presiden juga menekankan pentingnya pengalokasian belanja untuk program-program yang lebih produktif, seperti menciptakan lapangan kerja dan mendorong industrialisasi serta hilirisasi.

Untuk mendukung penghematan anggaran, Sri Mulyani menjelaskan beberapa pos belanja yang dinilai tidak langsung memberikan manfaat signifikan. Beberapa di antaranya adalah kegiatan seremonial, acara halal-bihalal, keperluan perjalanan dinas, serta pencetakan cendera mata. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan dana ke pos yang lebih produktif dan berdampak nyata bagi masyarakat. Beberapa poin yang dicakup dalam efisiensi anggaran termasuk:

1. Mengurangi anggaran untuk kegiatan yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi.
2. Mengalihkan sumber daya ke program yang langsung menciptakan lapangan kerja.
3. Memperkuat badan lokal melalui dukungan finansial untuk program pangan.
4. Mendorong investasi dalam sektor kesehatan dan pendidikan.

Instruksi Presiden tentang efisiensi anggaran ini mencakup target pemangkasan sebesar Rp306,69 triliun yang terdiri dari anggaran kementerian, lembaga, dan transfer daerah. Realisasi dari instruksi ini diawasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Pelaksanaan arahan ini dimulai sejak 22 Januari 2025 dan semua kementerian serta lembaga diharapkan menyampaikan hasil identifikasi rencana efisiensi kepada Menteri Keuangan paling lambat 14 Februari 2025.

Sri Mulyani mengungkapkan optimisme terhadap program Makan Bergizi Gratis sebagai salah satu langkah strategis untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mengalokasikan dana secara lebih efisien, diharapkan dapat memperbaiki kondisi nutrisi masyarakat, serta memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi lokal. Mengingat pentingnya program ini, Kementerian Keuangan berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan anggaran dengan sebaik-baiknya guna mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan daya beli masyarakat.

Implementasi rencana efisiensi ini bukan saja untuk mencegah pemborosan, tetapi juga sebagai upaya untuk memberikan dampak yang lebih besar dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, terutama bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu. Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan pentingnya kerjasama semua pihak agar program MBG dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Exit mobile version