Teknologi Laser Ungkap Tato Mumi 1200 Tahun Berikut Polanya!

Ilmuwan baru-baru ini mengungkap detail rumit di tato mumi berusia 1200 tahun yang ditemukan di Peru, menggunakan teknologi laser canggih. Penemuan tersebut berasal dari penelitian yang dipublikasikan pada 13 Januari 2025 dalam jurnal PNAS. Para peneliti menganalisis lebih dari 100 sisa-sisa mumi manusia dari kebudayaan Chancay yang berperiode dari 900 hingga 1533 Masehi.

Sebuah laporan dari Live Science menginformasikan bahwa hanya tiga mumi yang ditemukan memiliki tato dengan detail tinggi. Tato tersebut memiliki garis-garis halus yang tebalnya hanya 0,1 sampai 0,2 mm, atau setara dengan 0,004 hingga 0,008 inci. Rincian tersebut hanya dapat dilihat menggunakan teknologi laser yang canggih.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah fluoresensi terstimulasi laser (LSF), yang menghasilkan gambar berdasarkan fluoresensi dari sampel yang dianalisis. Metode ini memungkinkan para peneliti untuk mengungkap detail-detail yang mungkin tidak terdeteksi selama pemeriksaan menggunakan sinar ultraviolet (UV) biasa. Pada proses ini, teknologi LSF membuat kulit yang ditato tampak bercahaya dengan warna putih terang, sehingga tinta tato berbasis karbon terlihat lebih jelas.

Hasil penelitian mengungkapkan tiga tato dengan rincian yang sangat mendetail, menampilkan pola geometris yang menunjukkan bentuk segitiga. Pola ini juga ditemukan pada media seni Chancay lainnya, seperti tembikar dan tekstil. Desain tato ini meliputi bentuk tanaman merambat dan hewan. Kebudayaan Chancay yang menghuni pantai tengah Peru ini dikenal dengan hasil keramik dan tekstil mereka yang berwarna hitam dan putih.

Berdasarkan informasi sejarah, masyarakat Chancay memiliki perilaku sosial yang mirip dengan House Frey dari serial Game of Thrones. Di masa konflik antara Chimu dan Inka, mereka sering memantau situasi untuk menentukan pihak mana yang akan mereka dukung, demi kepentingan bersama.

Meskipun teknologi LSF memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengungkap pola tersembunyi di tato mumi ini, namun ada beberapa skeptisisme mengenai keakuratan metode ini. Aaron Deter-Wolf, seorang ahli tato kuno, menyatakan keraguannya terhadap teknologi yang digunakan, menunjukkan adanya debat dalam dunia akademisi mengenai teknik yang tepat dalam penelitian arkeologi semacam ini.

Penggunaan teknologi laser dalam mengungkap sejarah tidak hanya membantu kita memahami lebih dalam kebudayaan kuno, tetapi juga memberikan wawasan baru tentang praktik seni tubuh di masa lampau. Dengan pemanfaatan teknologi canggih, para peneliti dapat melampaui batasan metode tradisional dan menggali informasi yang selama ini terabaikan.

Misi ilmiah ini tidak hanya menguak keindahan seni tato yang terlupakan, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mempertahankan dan mempelajari warisan budaya yang kaya dari Peru. Penemuan ini menunjukkan bahwa meskipun banyak hal dari sejarah telah hilang, ada masih banyak yang bisa ditemukan ketika kita menggunakan pendekatan yang tepat dan inovatif. Proses dan teknologi yang terus berkembang memegang peranan penting dalam upaya penggalian lebih dalam mengenai masa lalu kita.

Exit mobile version