Jakarta – Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sayuran tertentu dapat membantu menurunkan kadar gula darah tinggi hingga 50 persen. Temuan ini sangat penting bagi individu yang menderita diabetes, sebuah kondisi di mana tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mengatur kadar gula darah secara efektif. Riset yang dilakukan oleh tim dari Delta State University di Nigeria ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-97 The Endocrine Society di San Diego dan memberikan harapan baru bagi pengelolaan diabetes.
Penelitian tersebut memfokuskan pada ekstrak bawang bombay (Allium cepa) yang terbukti secara signifikan menurunkan kadar gula darah pada tikus yang memiliki kondisi diabetes. Dalam percobaan itu, bawang bombay diberikan bersamaan dengan metformin, salah satu obat anti-diabetes yang umum digunakan. Peneliti utama, Anthony Ojieh, MBBS (MD), MSc, menyatakan, “Bawang bombay murah dan mudah didapat, sudah lama digunakan sebagai suplemen gizi.”
Dalam studi tersebut, para peneliti memberikan metformin dan ektrak bawang bombay dalam dosis bervariasi – 200mg, 400mg, dan 600mg per kilogram berat badan – pada tiga kelompok tikus diabetes yang diinduksi secara medis. Hasil yang diperoleh sangat menggembirakan: ekstrak bawang dengan dosis 400mg dan 600mg masing-masing berhasil mengurangi kadar gula darah puasa pada tikus diabetes hingga 50 persen dan 35 persen dibandingkan kadar gula pada awal penelitian.
Lebih lanjut, Ojieh menjelaskan, “Bawang bombay berpotensi digunakan untuk mengobati pasien diabetes.” Ekstrak bawang yang digunakan selama percobaan ini berasal dari umbi bawang yang umum tersedia di supermarket lokal, dan jika digunakan untuk manusia, biasanya akan dimurnikan agar hanya bahan aktif yang terukur untuk dosis yang tepat.
Meskipun hasil percobaan ini menunjukkan efikasi yang menjanjikan, peneliti juga mencatat beberapa efek samping seperti peningkatan berat badan di antara tikus non-diabetes yang diberi ekstrak bawang. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun bawang tidak tinggi kalori, konsumsi berlebih dapat meningkatkan metabolisme yang berujung pada nafsu makan lebih tinggi.
Perlu dicatat bahwa penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memahami mekanisme di balik kemampuan bawang bombay menurunkan glukosa darah. Meskipun demikian, jika Anda ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, disarankan untuk menerapkan pola makan sehat, termasuk meningkatkan konsumsi serat dan buah-buahan, serta mengurangi asupan gula, lemak, dan garam.
Gejala diabetes yang sering kali tidak disadari meliputi kelelahan ekstrem, merasa haus terus-menerus, dan penurunan berat badan tanpa alasan jelas. Tanda-tanda lainnya bisa termasuk penglihatan kabur, luka yang memerlukan waktu lama untuk sembuh, hingga gatal di daerah alat kelamin.
Dalam upaya mengelola risiko diabetes, integrasi sayuran seperti bawang bombay serta menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah yang sangat mutlak dan harus diperhatikan. Para ahli medis menyarankan agar setiap individu tetap waspada terhadap perubahan dalam tubuh dan proaktif dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Sebuah diet yang disusun dengan baik dan berfokus pada sayuran, buah, serta sumber protein rendah lemak dapat berkontribusi pada pengendalian kadar gula darah yang lebih baik, khususnya bagi mereka yang berisiko atau telah terdiagnosis mengidap diabetes.