Kabin truk yang tertelan dalam lubang sinkhole di Kota Yashio, Prefektur Saitama, Jepang, akhirnya ditemukan pada Rabu, 12 Februari 2025, setelah 15 hari pencarian. Kejadian yang terjadi pada 28 Januari 2025 ini telah menjadi perhatian besar masyarakat dan media, terutama karena pengemudi truk, seorang pria berusia 74 tahun, diyakini masih terperangkap di dalam kabin dalam kondisi sudah meninggal.
Menurut pejabatan dinas pemadam kebakaran setempat, Tomonori Nakazawa, truk tersebut ditemukan berada di dalam saluran pembuangan air pada kedalaman beberapa meter. Awalnya, lubang yang terbentuk memiliki diameter sekitar 3-4 meter, namun seiring waktu, lubang tersebut meluas hingga mencapai 30 meter. Kejadian ini pun menyebabkan evakuasi warga di sekitar lokasi karena khawatir akan dampak yang lebih parah.
“Kami melakukan analisis dengan menggunakan foto-foto yang diambil dari dron, dan kami menemukan indikasi adanya kabin truk di dalamnya, serta kemungkinan pengemudi masih berada di dalam,” ujar Nakazawa. Namun, upaya penyelamatan tidak berjalan mulus. Tim penyelamat terpaksa menghentikan pencarian mereka karena arus air yang deras dan tingginya konsentrasi gas hidrogen sulfida (H2S) di area tersebut.
Gubernur Saitama, Motohiro Ono, memperkirakan bahwa proses evakuasi truk tersebut bisa memakan waktu hingga tiga bulan. Waktu yang lama ini diperlukan untuk pemasangan pipa sementara guna mengalihkan aliran air yang ada di lokasi kejadian. Tim penyelamat menyatakan bahwa mereka perlu menunggu hingga pipa tersebut terpasang sebelum dapat mengakses dan mengevakuasi kabin truk.
Sementara itu, kejadian ini juga berdampak terhadap sekitar 1,2 juta penduduk di kawasan Saitama. Mereka diminta untuk mengurangi penggunaan kamar mandi dan mencuci demi mencegah terjadinya kebocoran limbah yang dapat menghambat operasi penyelamatan. Penemuan sejumlah besar air limbah di bawah lereng menambah kompleksitas misi pencarian ini, terutama mengingat kombinasi antara air limbah dan hujan dapat memperburuk situasi.
Sebelum truk dan pengemudi ditemukan, pencarian telah dihentikan pada 9 Februari karena fokus tim peneliti bergeser untuk mencari korban di saluran pembuangan terdekat. Penggunaan drone mengungkapkan bahwa truk tersebut terselip ke dalam pipa, membuktikan adanya hubungan antara kejadian sinkhole dan saluran pembuangan yang ada di sekitarnya.
Perlu dicatat bahwa kejadian serupa bukanlah hal baru di Jepang. Selama tahun 2022, tercatat sekitar 2.600 kejadian lubang sinkhole terjadi di jalanan Jepang, banyak di antaranya disebabkan oleh masalah pada pipa saluran pembuangan. Meskipun sebagian besar dari kejadian tersebut merupakan lubang kecil dengan kedalaman kurang dari 50 cm, peristiwa di Saitama kali ini menunjukkan potensi risiko yang lebih besar.
Insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya pemeliharaan infrastruktur dan pengawasan terhadap sistem saluran pembuangan untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa yang akan datang. Berbagai penelitian dan langkah pencegahan diharapkan dapat dilakukan agar keselamatan warga dan kelancaran fungsi infrastruktur dapat terjaga dengan baik.