Trump Ingatkan Raksasa Teknologi AS Soal Ancaman AI Cina DeepSeek

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini menyatakan bahwa peluncuran teknologi kecerdasan buatan (AI) buatan Cina, DeepSeek, harus menjadi perhatian serius bagi perusahaan teknologi di AS. Dalam pernyataannya, Trump menekankan pentingnya meningkatkan fokus dalam persaingan AI di tengah kemunculan DeepSeek, yang telah meraih peringkat pertama di toko aplikasi Apple setelah diluncurkan pada 20 Januari 2024. “Peluncuran DeepSeek AI dari perusahaan Cina seharusnya menjadi peringatan bagi industri Amerika bahwa kita perlu lebih berfokus dalam bersaing,” ujarnya saat melakukan perjalanan di Florida.

DeepSeek, yang merupakan produk canggih dari perusahaan teknologi asal Cina, telah memicu gelombang ketidakpastian di kalangan investor dan pelaku industri di AS. Analis dari Wedbush Securities, Dan Ives, mencatat bahwa berita tentang keberhasilan DeepSeek telah berimbas signifikan terhadap pasar saham perusahaan-perusahaan teknologi besar di AS. Harga saham Nvidia, misalnya, anjlok hampir 17%, menyebabkan perusahaan tersebut kehilangan nilai pasar sebesar US$ 588,8 miliar pada perdagangan 27 Januari 2024. Ini merupakan penurunan terberat dalam satu hari di Wall Street.

Kekhawatiran tentang dominasi DeepSeek diperbesar dengan turunnya harga saham dari banyak raksasa teknologi, termasuk Meta (induk Instagram) dan Alphabet (induk Google). Perusahaan-perusahaan lain seperti Marvell, Broadcom, Micron, dan TSMC juga turut mengalami penurunan signifikan. Hal ini menimbulkan pertanyaan di kalangan investor mengenai kemampuan perusahaan-perusahaan AS untuk bersaing di pasar AI yang semakin ketat, terlebih setelah analis menyebutkan bahwa DeepSeek hanya menghabiskan dana sekitar US$ 6 juta untuk pengembangan AI-nya, sementara perusahaan-perusahaan besar AS bersiap menghabiskan hingga US$ 1 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Anggota parlemen sekaligus Ketua Komite Khusus DPR untuk Cina, John Moolenaar, mendesak perlu adanya langkah strategis dari pemerintah AS untuk memperlambat pertumbuhan bisnis DeepSeek. Menurutnya, keadaan ini menunjukkan adanya tantangan bersaing yang serius, yang dapat berpotensi mengubah lanskap industri teknologi. Analis lainnya dari Truist, Keith Lerner, menyoroti bahwa peluncuran DeepSeek telah membuat investor mempertanyakan keunggulan dan efisiensi belanja yang dilakukan oleh perusahaan AS dalam pengembangan AI.

Dari sudut pandang investasi, Kepala Strategi Investasi di Saxo, Charu Chanana, mencatat bahwa ketertarikan investor terhadap perusahaan teknologi Cina, termasuk DeepSeek, bisa jadi meningkat karena harga saham yang relatif lebih rendah. “Perusahaan teknologi Tiongkok, termasuk pendatang baru seperti DeepSeek, diperdagangkan dengan diskon signifikan karena kekhawatiran geopolitik dan melemahnya permintaan global,” tambah Chanana.

Teknologi DeepSeek, yang dapat dipandang sebagai sebuah model berbiaya rendah, dipuji Trump sebagai langkah positif bagi industri AI secara keseluruhan. “Model berbiaya rendah merupakan perkembangan yang sangat positif bagi AI secara keseluruhan, karena alih-alih menghabiskan miliaran dolar, Anda akan menghabiskan lebih sedikit,” ungkap Trump. Namun, pengamat berpendapat bahwa keberadaan platform seperti DeepSeek menunjukkan pentingnya inovasi dan efisiensi dalam pengembangan solusi AI.

Dalam konteks industri yang semakin kompetitif, ketegangan antara AS dan Cina dalam bidang teknologi diperkirakan akan semakin meningkat. Peluncuran DeepSeek bukan hanya sekedar tantangan bagi perusahaan-perusahaan teknologi AS, tetapi juga merupakan indikator untuk kecepatan inovasi yang diperlukan dalam menghadapi ancaman dari luar. Dengan berbagai laporan keuangan perusahaan teknologi yang akan dirilis dalam beberapa waktu dekat, banyak yang menanti bagaimana industri di AS akan merespon situasi yang semakin mendesak ini.

Exit mobile version