Wajib Tahu: Tips Aman Puasa untuk Penderita Diabetes!

Puasa di bulan Ramadan menjadi tantangan tersendiri bagi penderita diabetes. Jika tidak dikelola dengan baik, berpuasa dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah) maupun hiperglikemia (kadar gula darah terlalu tinggi). Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memahami cara aman menjalankan puasa. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Adrianus Tyasmono, SpPD, lewat media gathering di RSU Syubbanul Wathon, memberikan panduan agar puasa dapat dilakukan tanpa membahayakan kesehatan.

Dalam penjelasannya, dr. Adrianus menekankan bahwa puasa dapat membantu mengontrol kadar gula darah bagi penderita diabetes. Namun, hal ini memerlukan perhatian ekstra terhadap pola makan dan pengobatan. “Puasa bisa membantu mengontrol kadar gula darah, tetapi penderita harus memperhatikan asupan makanan dan tetap mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter,” ujarnya.

Berikut adalah beberapa tips aman untuk berpuasa bagi penderita diabetes:

  1. Pilih Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah
    Makanan dengan indeks glikemik rendah membantu menjaga kestabilan kadar gula darah. Pilihan makanan yang disarankan termasuk nasi yang sudah didinginkan dan buah-buahan berserat tinggi seperti pepaya, apel, pir, dan alpukat.

  2. Jaga Pola Makan Seimbang
    Penting untuk menjaga pola makan seimbang saat sahur dan berbuka. Pastikan porsi makanan tidak berlebihan dan senantiasa berfokus pada asupan gizi yang seimbang, mencakup karbohidrat, protein, dan serat.

  3. Waspada Terhadap Tanda-Tanda Hipoglikemia
    Penderita diabetes perlu memantau tanda-tanda hipoglikemia seperti keringat dingin, lemas, dan pusing. Jika mengalami gejala ini, segera carilah bantuan medis.

  4. Dengarkan Tubuh Anda
    Jangan paksakan diri untuk tetap berpuasa jika kadar gula darah terlalu rendah atau tinggi. Prioritaskan kesehatan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari dan ibadah.

  5. Konsultasikan dengan Dokter
    Sebelum memulai puasa, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan nasihat pribadi mengenai pengaturan obat dan pola makan yang aman.

Dalam konteks soal kesehatan, RSU Syubbanul Wathon berkomitmen untuk memberikan layanan komprehensif bagi pasien diabetes. Hospital Director RSU Syubbanul Wathon, dr. Muhammad Iqbal Gentur Bismono, menegaskan pentingnya edukasi kesehatan untuk masyarakat, terutama bagi pasien diabetes, agar mereka dapat beribadah dengan tenang tanpa mengorbankan kesehatan.

Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2021, terdapat sekitar 537 juta penderita diabetes di seluruh dunia, dan angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 643 juta pada tahun 2030. Indonesia menjadi salah satu negara dengan kasus diabetes yang signifikan, dengan jumlah penderita sekitar 19,5 juta pada 2021, dan diperkirakan akan melonjak menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.

Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan bahwa diabetes sering disebut sebagai "ibu dari segala penyakit" karena dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan, termasuk penyakit jantung dan gagal ginjal. Dermatologi mendefinisikan diabetes sebagai kondisi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin dengan baik, yang berfungsi untuk mengatur kadar gula darah. Tipe 1 diabetes terjadi karena sistem imun menyerang sel penghasil insulin, sedangkan tipe 2 lebih umum disebabkan oleh resistensi insulin.

Pentingnya menjaga pola hidup sehat dan memperhatikan gejala pradiabetes juga ditekankan, karena kondisi ini berisiko berkembang menjadi diabetes tipe 2 jika tidak ditangani. Dengan meningkatnya kasus diabetes, pencegahan melalui pola hidup sehat dan edukasi yang memadai menjadi kunci untuk mengelola penyakit ini agar tidak semakin meluas.

Exit mobile version