Waskita Siap Lepas Tol Cimanggis-Cibitung, Bakrie Group Tertarik!

PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melalui anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR), tengah merencanakan divestasi sebanyak 35% saham dari Tol Cimanggis-Cibitung. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Waskita untuk memperbaiki kondisi keuangannya, serta fokus kembali pada bisnis inti sebagai kontraktor. Proses divestasi tersebut ditargetkan dapat rampung dalam tahun ini.

Mokh. Sadali, Direktur Operasi Waskita Toll Road, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang dalam tahap negosiasi dengan Bakrie Group, yang merupakan salah satu pemegang saham dalam proyek ini. “Aturan menuntut kami untuk menawarkan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ada, dan karena kami terikat perjanjian dengan Bakrie, kami harus menjual sebagian kepemilikan kami kepada mereka setelah satu tahun beroperasi penuh,” ungkap Sadali saat ditemui di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan.

Berikut adalah rincian mengenai kepemilikan saham pada Tol Cimanggis-Cibitung:
1. PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) – 55%
2. PT Waskita Toll Road (WTR) – 35%
3. PT Bakrie & Brothers Tbk – 5%
4. PT Bakrie Toll Indonesia – 5%

Jika Bakrie Group memutuskan untuk membeli kepemilikan saham WTR di CCT, mereka akan menjadi pemegang saham kedua terbesar setelah PT Sarana Multi Infrastruktur. Waskita memberikan tenggat waktu hingga 1 Agustus 2025 bagi Bakrie Group untuk mengambil keputusan terkait pembelian saham tersebut. Jika tidak ada kemajuan, Waskita berencana untuk menawarkan saham tersebut kepada perusahaan lain.

“Setelah 1 Agustus, jika Bakrie tidak menunjukkan inisiatif, kami akan mencari peminat lain,” tegas Sadali. Dia juga menyampaikan bahwa langkah divestasi ini adalah untuk membayar utang perusahaan. Pasca divestasi, Waskita akan berfokus pada dunia konstruksi dan tidak akan berinvestasi dalam bisnis tol kecuali ada penugasan tertentu.

Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, telah menegaskan bahwa perusahaan akan mendivestasikan seluruh aset tol yang tersisa, termasuk Tol Cimanggis-Cibitung, yang diperkirakan memiliki nilai divestasi sekitar Rp 3,3 triliun. Selain itu, Waskita juga menargetkan untuk divestasi terhadap lima ruas tol lainnya, salah satunya adalah Tol Pemalang-Batang, yang diharapkan dapat menghasilkan dana segar sebesar Rp 1,6 triliun.

Langkah besar ini merupakan bagian dari strategi untuk memastikan stabilitas keuangan perusahaan. Hanugroho menambahkan bahwa upaya konsolidasi ini adalah untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh Waskita terkait liabilitas yang tinggi. Setelah proses divestasi, Waskita berencana untuk kembali berfokus pada proyek konstruksi, yang diharapkan dapat memperkuat posisi mereka di industri.

Tol Cimanggis-Cibitung sendiri merupakan bagian dari Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 dan telah mulai beroperasi. Jalan tol yang membentang sepanjang 26,18 kilometer ini memberikan kemudahan akses, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Bekasi dan sekitarnya. Dalam rangka mendorong penggunaannya, Waskita juga membebaskan tarif tol hingga akhir Juli 2024.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Waskita berharap dapat kembali stabil dan fokus dalam pengembangan proyek konstruksi, sekaligus mengurangi beban utang yang selama ini menghambat pertumbuhan perusahaan. Keberhasilan divestasi ini akan menjadi salah satu indikator penting bagi Waskita dalam meraih keberhasilan finansial di masa depan.

Exit mobile version