Bandara Heathrow Ditutup Sementara, Kebakaran Gardu Listrik Menyebabkan Gangguan

Bandara Heathrow di Inggris, yang tercatat sebagai bandara tersibuk di Eropa, mengalami penutupan sementara pada Jumat dini hari, 21 Maret 2025, akibat kebakaran besar di gardu listrik. Penutupan ini, yang disampaikan oleh pejabat setempat, diperkirakan akan berdampak signifikan pada jadwal penerbangan dan penumpang dalam beberapa hari ke depan.

Heathrow, yang menangani lebih dari 80 juta penumpang setiap tahunnya dan memiliki sekitar 1.300 lepas landas atau pendaratan setiap hari, mengumumkan melalui situs webnya bahwa mereka mengalami pemadaman listrik yang signifikan. “Kami mengalami gangguan besar akibat kebakaran, dan kami merekomendasikan kepada penumpang untuk tidak datang ke bandara hingga kami mengumumkan bahwa kami telah buka kembali,” ujar operator bandara.

Kebakaran dilaporkan pertama kali terjadi pada pukul 23.23 waktu setempat di gardu induk di Hayes, yang terletak di wilayah Hillingdon, London. Brigade Pemadam Kebakaran London melaporkan bahwa mereka merespons insiden tersebut dengan sigap dan telah melakukan upaya besar untuk mengendalikan api. “Ini adalah insiden yang sangat terlihat dan signifikan. Petugas pemadam kebakaran kami bekerja tanpa henti dalam kondisi yang sangat menantang,” kata Pat Goulbourne, asisten komisaris Brigade Pemadam Kebakaran London.

Di media sosial, beberapa foto dan video menunjukkan kepulan asap dan api besar dari lokasi kebakaran, sementara suasana di dalam terminal bandara juga terekam dalam kondisi sepi dengan hanya lampu darurat yang menyala. Pihak berwenang menyatakan bahwa kebakaran ini juga berdampak pada kelistrikan di area sekitar, mengakibatkan lebih dari 16.000 rumah dan bisnis lokal di sekitarnya kehilangan daya listrik.

Perusahaan utilitas lokal, Scottish and Southern Electricity Networks, menyampaikan bahwa mereka sedang bekerja keras untuk memulihkan layanan listrik yang terganggu akibat insiden kebakaran ini. “Kami berupaya secepat mungkin untuk meminimalkan gangguan bagi masyarakat,” imbuh mereka dalam pernyataannya.

Sebagai dampak dari penutupan bandara, sejumlah penerbangan telah dialihkan. Situs web FlightRadar24 mencatat bahwa penerbangan-penerbangan internasional, termasuk penerbangan Qantas dari Perth, Australia, yang seharusnya mendarat di Heathrow, telah dialihkan ke Paris. Begitu pula dengan penerbangan United Airlines dari New York yang, alih-alih mendarat di Heathrow, akan mendarat di Shannon, Irlandia. Gangguan ini memperlihatkan seberapa besar pengaruh penutupan Heathrow terhadap operasi penerbangan global.

Pihak berwenang bandara memper kirakan bahwa penutupan ini kemungkinan akan bertahan hingga sebelum tengah malam pada hari Jumat. “Kami sedang memantau situasi dengan cermat dan akan memberikan pembaruan terkini kepada penumpang mengenai status operasional bandara,” ujar mereka.

Kebakaran di gardu listrik Heathrow ini menyoroti kerentanannya terhadap insiden yang dapat mengganggu operasi. Dengan banyaknya penerbangan yang terkena dampak, banyak penumpang kini harus merencanakan ulang perjalanan mereka, menunggu informasi lebih lanjut mengenai kapan bandara dapat beroperasi kembali secara normal. Sementara itu, masyarakat di sekitar lokasi harus bersabar menghadapi pemadaman listrik yang terjadi akibat kejadian ini.

Penutupan ini menambah tantangan dalam dunia penerbangan yang sudah berupaya pulih dari dampak pandemi global, di mana banyak maskapai dan bandara berusaha memulihkan frekuensi penerbangan dan meningkatkan layanan kepada penumpang. Berita ini tentunya menjadi perhatian besar tidak hanya bagi warga lokal, tetapi juga bagi dunia penerbangan internasional yang bergantung pada operasional Bandara Heathrow.

Exit mobile version