Erick Thohir Sebut Alasan Pilih Bos Bulog dari TNI, Ini Dia!

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengumumkan penunjukan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Penunjukan ini merupakan bagian dari perombakan untuk menyegarkan jajaran pimpinan di perusahaan logistik yang memiliki peranan penting dalam penyerapan dan distribusi pangan di Indonesia.

Menurut Erick, alasan di balik pemilihan pejabat dari kalangan TNI ini adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional Bulog dalam mencapai tujuan pemerintah terkait swasembada beras. "Penyegaran harus dilakukan. Investasi yang diperlukan dalam usaha ini harus dapat dilakukan secara maksimal," ungkapnya saat konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada Senin lalu.

Beberapa poin kunci terkait penunjukan Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Bulog adalah sebagai berikut:

  1. Pengalaman Militer: Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebelumnya menjabat sebagai asisten teritorial Panglima TNI. Dengan latar belakang dan pengalaman di militer, diharapkan dia dapat membawa disiplin dan manajemen yang ketat dalam operasional Bulog.

  2. Penyerapan Beras 3 Juta Ton: Salah satu misi utama Bulog di bawah kepemimpinan Novi adalah mencapai penyerapan beras sebanyak 3 juta ton. Erick Thohir menjelaskan bahwa penyerapan beras oleh Bulog dalam beberapa waktu terakhir dinilai belum optimal, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki situasi tersebut.

  3. Swsasembada Pangan: Penunjukan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah menuju swasembada beras. Erick menegaskan pentingnya Bulog dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional, terutama saat Indonesia mengurangi ketergantungan pada impor.

  4. Perombakan Direksi: Selain direktur utama, perubahan juga dilakukan pada posisi direksi lainnya. Hendra Susanto ditunjuk sebagai direktur keuangan Bulog. Dia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI, yang diharapkan dapat menambah kredibilitas dan integritas keuangan perusahaan.

  5. Dewan Pengawas: Perombakan tidak hanya terjadi di level direksi, tetapi juga di jajaran dewan pengawas. Verdianto Iskandar Bitticaca menggantikan Wicipto Setiadi sebagai pengawas, dengan latar belakang sebagai purnawirawan Polri yang membawa pengalaman di bidang keamanan.

Erick menekankan bahwa perubahan ini penting untuk menghadapi tantangan yang ada dan memastikan Bulog dapat menjalankan perannya dengan baik. "Selama ini kita lihat masih ada area yang perlu diperbaiki, termasuk dalam hal implementasi program pemerintah yang berkaitan dengan penyediaan pangan," ujarnya.

Seiring dengan pelantikan Novi Helmy Prasetya dan timnya di Bulog, perhatian publik tertuju pada bagaimana kebijakan dan langkah-langkah baru akan diterapkan untuk mengatasi masalah yang telah ada, termasuk upaya untuk meningkatkan penyerapan beras yang lebih baik.

Dengan penunjukan ini, diharapkan Bulog mampu memenuhi harapan masyarakat akan ketercukupan pangan yang berkualitas dan berkelanjutan. Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kinerja Bulog di bawah kepemimpinan yang baru dan memastikan bahwa visi swasembada beras dapat segera terwujud.

Exit mobile version