Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir baru-baru ini mengungkapkan pertemuan penting dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin yang berlangsung pada pukul 11 malam. Pertemuan ini menjadi sorotan publik menyusul adanya kasus korupsi yang melibatkan tata kelola minyak mentah dan produk hasil kilang Pertamina. Dalam keterangan persnya, Erick menegaskan bahwa Kementerian BUMN menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan siap untuk mendukung Kejaksaan Agung dalam pendalaman kasus tersebut.
Dalam pernyataan resmi yang disampaikan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (1/3/2025), Erick menjelaskan, "Tentu dengan kasus yang sedang didalami kejaksaan, kemarin saya meeting sama Pak Jaksa Agung sebelum ke Magelang, jam 11 malam itu. Silakan Pak Jaksa Agung ditanya. Saya rapat jam 11 malam. Bagaimana tentu kita apresiasi yang dilakukan Kejaksaan, kita hormati."
Berikut adalah beberapa poin penting dari pertemuan tersebut dan langkah-langkah yang akan diambil oleh Kementerian BUMN:
-
Komitmen akan Transparansi: Erick menegaskan bahwa kementeriannya akan terus mengedepankan transparansi dalam operasionalnya dan berusaha keras untuk memperbaiki sistem dari dalam.
-
Tanggung Jawab Publik: Ia menyampaikan bahwa Kementerian BUMN akan berusaha mengembalikan kepercayaan publik terhadap produk-produk Pertamina. "Pasti (berupaya mengembalikan kepercayaan publik), tapi kan peran Menteri BUMN tidak bisa secara korporasi murni," ungkapnya.
-
Perbaikan Sistem Anti-Korupsi: Dalam pertemuan tersebut, Erick menyatakan bahwa selama lima tahun terakhir, kementeriannya telah melakukan berbagai perbaikan untuk mengantisipasi dan mencegah korupsi. Dia merujuk pada laporan keuangan yang transparan dan partisipasi kementerian dalam melaporkan kasus-kasus yang mencurigakan.
-
Poin Pembelaan: Erick menepis tudingan bahwa Kementerian BUMN kecolongan dalam tata kelola minyak mentah, dengan mengatakan, "Kalau kecolongan, kembali kita dalam 5 tahun ini sudah memperbaiki sistemnya." Ia menekankan bahwa kementeriannya telah proaktif dalam mengoreksi diri dan mendalami setiap dinamikanya.
- Dukungan terhadap Proses Hukum: Sebagai bentuk dukungan terhadap proses hukum, Erick meminta pihak Kejaksaan untuk bertanya langsung mengenai isu-isu yang berkaitan dengan pertemuan malam itu.
Pertemuan di malam hari ini mengisyaratkan keseriusan kedua pihak dalam menangani kasus ini. Langkah cepat Kementerian BUMN dalam merespons kasus korupsi menjadi perhatian, di mana publik berharap kasus ini akan terungkap secara menyeluruh.
Kementerian BUMN bukan hanya menghadapi tantangan dalam tata kelola, tetapi juga berusaha untuk menjaga integritas di tengah berbagai skandal yang berembus. Dengan adanya pertemuan tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan publik terhadap upaya pemerintah dalam memerangi korupsi dan meningkatkan kinerja BUMN.
Menciptakan kultur transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam menegakkan kepercayaan masyarakat. Efforts yang dilakukan Kementerian BUMN, di bawah kepemimpinan Erick Thohir, diharapkan dapat membawa hasil positif tidak hanya dalam membenahi perusahaan tetapi juga dalam membangun reputasi baik di mata publik dan stakeholder lainnya.