Industropolis Ditetapkan Jadi KEK, Danareksa Optimis Percepat Investasi!

PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa mengungkapkan optimisme tinggi dalam mempercepat investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) setelah kawasan tersebut resmi ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang. Penetapan ini dilakukan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 12/2025, yang merupakan bagian dari strategi pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui industri yang berkelanjutan.

Pada peresmian tersebut, Yadi Jaya Ruchandi, Direktur Utama Holding BUMN Danareksa, menyatakan keyakinannya bahwa status KEK ini akan meningkatkan arus investasi global dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. “Dengan ditetapkannya KITB sebagai KEK Industropolis Batang, kami optimistis arus investasi global dapat semakin meningkat, sehingga dapat turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” ujarnya.

Salah satu fokus utama dalam mempercepat investasi di KITB adalah melalui program Two Countries Twin Park (TCTP). Program ini dirancang untuk menjadikan KITB sebagai pusat kolaborasi industri antara Indonesia dan Tiongkok. Melalui TCTP, industri lokal akan mendapatkan akses lebih besar terhadap ekosistem industri yang lebih luas, berpotensi menciptakan banyak peluang bagi perusahaan lokal untuk berinvestasi dan memperluas pasar mereka di Tiongkok.

TCTP juga mencakup serangkaian inisiatif, termasuk alih teknologi dan pelatihan tenaga kerja serta integrasi rantai pasok. Langkah konkret program ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KITB dan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong.

Ruang lingkup dari MoU mencakup tiga aspek utama:
1. Kerja Sama Perencanaan dan Pengembangan: mencakup pengembangan lahan industri seluas 500 hektare dengan infrastruktur logistik terintegrasi.
2. Kerja Sama Pemasaran Bersama: bertujuan menarik tenant dan membangun ekosistem rantai pasokan.
3. Kerja Sama Investasi: di mana KITB akan menyediakan lahan dan infrastruktur yang diperlukan, sementara BUMN Tiongkok akan membawa teknologi dan sumber daya yang diperlukan.

Dengan investasi yang diproyeksikan mencapai Rp133,8 triliun dalam satu dekade ke depan, KEK Industropolis Batang diharapkan dapat menarik perusahaan multinasional dan menciptakan lebih dari 240 ribu lapangan kerja. Penetapan ini tidak hanya berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga meningkatkan daya saing industri nasional.

Lebih lanjut, Yadi Jaya Ruchandi menekankan bahwa dengan adanya insentif pajak dan kemudahan regulasi, KEK ini juga berpotensi untuk meningkatkan ekspor hingga USD 23,98 juta, memperluas akses pasar global bagi industri yang beroperasi di dalamnya, serta mempercepat transfer teknologi dan inovasi.

Airlangga Hartarto menambahkan bahwa kerjasama TCTP telah dibahas selama dua tahun dan kini dapat segera direalisasikan dengan status KEK yang telah disetujui. TCTP akan dilakukan di tiga kawasan industri, termasuk KITB, Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan Bintan. Kehadiran 20 perusahaan Tiongkok di KEK Industropolis Batang diharapkan dapat mengembangkan potensi investasi dengan nilai minimal Rp60 triliun dalam lima tahun ke depan.

Ngurah Wirawan, Direktur Utama KITB, menegaskan bahwa penetapan KITB sebagai KEK akan mempercepat pembangunan dan menarik lebih banyak investor, yang akan merangsang lebih banyak pabrik dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut. “Kami sangat bersyukur dengan penetapan kami sebagai KEK akan membantu percepatan pembangunan KITB ini menjadi lebih cepat dan menarik bagi para investor,” tutupnya.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Danareksa bersama pemerintah berharap dapat mewujudkan KITB yang tidak hanya menjadi pusat industri di Indonesia, tetapi juga bertransformasi menjadi salah satu pionir kegiatan industri yang terintegrasi di kawasan Asia, menyerupai Shenzhen di Tiongkok.

Exit mobile version