Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan penjelasan mengenai masalah kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikelola oleh pihak swasta, termasuk Shell. Situasi ini telah menimbulkan keluhan dari pemilik kendaraan yang kesulitan mendapatkan pasokan BBM di SPBU tersebut. Pemerintah, melalui Kementerian ESDM, telah memberikan izin impor BBM kepada Shell sebagai langkah untuk mengatasi masalah ini.
Bahlil menjelaskan bahwa kosongnya stok BBM tampaknya disebabkan oleh beberapa kendala teknis yang terkait dengan operasi perusahaan-perusahaan tersebut, dan bukan disebabkan oleh masalah pada perizinan. “Enggak ada persoalan (sebenarnya). Untuk izin impor sudah kita kasih, sudah selesai. Mungkin hanya teknis saja,” ujar Bahlil saat memberikan penjelasan di Kementerian ESDM, Jakarta, pada hari Senin (3/2/2025).
Kendala teknis yang dihadapi oleh Shell kemungkinan besar berasal dari keterlambatan kedatangan kapal yang mengangkut tangki BBM. Hal ini menjadi perhatian mengingat Shell bukanlah badan usaha milik negara seperti Pertamina, sehingga pihak pemerintah tidak dapat mengatur operasionalnya secara langsung. Namun, Bahlil menjamin bahwa untuk operasional Pertamina tidak ada kendala apapun. “Untuk konsumsi masyarakat, enggak ada masalah. Bahwa ada perusahaan-perusahaan yang mungkin belum menjalankan atau barangnya mungkin dalam perjalanan,” tuturnya.
Sebelumnya, sejumlah pemilik kendaraan telah melaporkan kelangkaan BBM di beberapa SPBU Shell. Menanggapi laporan tersebut, Shell Indonesia mengonfirmasi bahwa mereka sedang menghadapi kendala dalam proses pengadaan dan penyaluran BBM. Meskipun demikian, pihak Shell memastikan bahwa mereka akan segera menyediakan produk BBM di seluruh SPBU mereka. “Shell Indonesia terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk memastikan ketersediaan produk BBM di SPBU Shell secepatnya,” demikian pernyataan resmi dari Shell Indonesia yang dirilis pada Sabtu (1/2/2025).
Dalam konteks ini, beberapa informasi penting muncul terkait izin impor dan kelangkaan BBM:
1. Izin Impor: Kementerian ESDM telah memberikan izin impor BBM kepada perusahaan swasta, termasuk Shell, sebagai langkah untuk meningkatkan ketersediaan BBM di SPBU.
2. Masalah Teknis: Kendala yang dihadapi oleh Shell lebih bersifat teknis, khususnya terkait dengan jadwal kedatangan kapal yang mengangkut BBM.
3. Situasi Pertamina: Bahlil menegaskan bahwa ketersediaan dan distribusi BBM dari Pertamina dalam kondisi aman dan tidak terpengaruh oleh kelangkaan yang terjadi di SPBU Shell.
4. Pengadaan Shell: Shell berupaya untuk cepat menyelesaikan masalah pengadaan dan penyaluran BBM, dan tetap beroperasi dengan produk dan layanan lain yang tersedia untuk melayani pelanggan.
Bahlil juga memastikan kepada masyarakat agar tidak khawatir terkait keamanan konsumsi BBM. Menurutnya, meskipun ada masalah yang dihadapi oleh beberapa perusahaan swasta, ketersediaan BBM untuk masyarakat tetap terjaga. Hal ini diharapkan dapat memberikan keyakinan bagi pemilik kendaraan yang selama ini mengandalkan pasokan dari SPBU Shell.
Pihak Shell berkomitmen untuk segera mengatasi masalah yang ada dan terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait. Ketersediaan BBM menjadi aspek penting yang harus dijaga demi kelancaran mobilitas masyarakat. Di tengah tantangan ini, regulator, perusahaan swasta, dan masyarakat diharapkan saling mendukung agar ketersediaan BBM dapat terpenuhi secara optimal.