Wondergel Masih Memiliki Nyawa untuk Berkarya | Ft. Wondergel

Cek Sound

Wondergel Masih Memiliki Nyawa untuk Berkarya | Ft. Wondergel

Kendati hanya menyisakan dua personel, namun tak menyurutkan Wondergel untuk tetap berkarya. Meita Kasim (vokal) dan Diah ‘Nandut’ Rajanti (gitar/vokal) melepas single Bangku Di Taman’ yang dirilis pada April 2019.

Tak sampai di situ, setahun kemudian unit indie pop ini kembali melepas single kedua, ‘The Guiding Lights’ yang dirilis pada hari Jum’at, 20 November 2020 via kanal YouTube band ini. 
Selain itu, band eksis sejak awal 1990-an ini memiliki segudang rencana, Hal itu membuktikan Wondergel masih memiliki nyawa untuk tetap berkarya. 

Simak obrolan seru penuh nutrisi bersama wondergel di podme.id

OTHER POD
  • Tumpahkan Tragedi di Indonesia ke Lantai Labirin Musik Rock | Ft. Murka

    Tumpahkan Tragedi di Indonesia ke Lantai Labirin Musik Rock | Ft. Murka

    Trio rock asal kota daeng Makassar, Sulawesi Selatan, Murka, menumpahkan segala bentuk tragedi di Indonesia ke lantai labirin musik rock. Syair tajam, raungan gitar yang keras dan teriakan vokal akan menemani telinga kamu di sepanjang perjalanan album deklarasi biru.

  • Kembalinya 'Setengah Nyawa Banda Neira' | Ft. Ananda Badudu

    Kembalinya 'Setengah Nyawa Banda Neira' | Ft. Ananda Badudu

    Keputusan bubar Banda Neira cukup mengejutkan, banyak yang menyangkan dan ada pula yang mengiklaskan. Namun keputusan itu lah yang harus diterima. Personel Banda Neira Ananda Badudu dan Rara Sekar harus menyudahi pelayarannya.

    Beberapa tahun menepi, akhirnya Ananda Badudu setengah nyawa Banda Neira kembali berlayar, menyibarkan karyanya dalam bentuk mini album bertajuk Angkat dan Rayakan yang rilis pada 22 Juli 2021.

    Mini album yang digarap selama lebih dari tiga tahun itu berisi enam lagu. Tentu saja ini mengobati rasa rindu kita terhadap musik sejuk dan menenangkan.

  • 'Ogah Drop', Penghargaan Trustha untuk The Majestic

    'Ogah Drop', Penghargaan Trustha untuk The Majestic

    Trustha adalah transformasi dari band lama mereka, Gin & Tonic, yang digagas Meidy dan Ined. Sempat tenggelam beberapa tahun, akhirnya Trustha mempersembahkan “Ogah Drop”, single yang dijadikan penghargaan dan penghormatan untuk band bandung The Majestic. Trustha mengcover lagu The Majestic untuk mengenang drummer pertamanya yang telah berpulang.

  • Zigi Zaga Kawinkan Mentalitas Punk dan Garage Rock | Ft. Zigi Zaga

    Zigi Zaga Kawinkan Mentalitas Punk dan Garage Rock | Ft. Zigi Zaga

    Terbentuk di tahun 2015, Zigi Zaga bisa dikatakan sebagai kolam lain untuk Eka Annash bersenang-senang dan eksplorasi dalam bermusik. 

    Dalam karyanya, Zigi Zaga mampu mengawinkan attitude dan mentalitas punk dengan suara 'garage' rock, melebur dengan taburan alternative era 90-an. Tentu saja hal ini menjadi sajian istimewa untuk para penikmat musik.

  • Manuver Kreatif Nectura | Ft. Nectura

    Manuver Kreatif Nectura | Ft. Nectura

    Terbentuk ditahun 2012, Nectura melesat menjadi salah satu band yang banyak memikat hati para pendengar musik di luar arus utama. Unit Melodic Death Metal ini melakukan beberapa manuver kreatif. Memadukan dua unsur, yaitu lirik dan aransemen musik dalam tiap karyanya.

    Lirik menyentil, kritis dan penuh makna, membungkus hangat tema perlawanan, amarah serta doktrinisasi support untuk menjadi lebih kuat secara mental dan peka terhadap penindasan.

    Aransemen musik pun nyaman mendarat sampai di telinga. Keras namun tak terlalu pedas, lebih rapih namun tak kehilangan nyali.

  • The Kuda, Liar dan Berenergi |Ft. The Kuda

    The Kuda, Liar dan Berenergi |Ft. The Kuda

    Liar dan berenergi sepertinya menjadi ciri khas unit punk rock asal kota hujan ini. Band yang terbentuk ditahun 2011 ini ternyata memiliki cara unik lantaran mereka merekam karyanya secara live overdub dan di produksi dalam format kaset

    Keseleboran The Kuda ternyata mencuri perhatian Jimmy Multazam. Jimmy pun memproduseri album penuh The Kuda  di tahun 2015 bertajuk Satu Aku Sejuta Kalian. Sebanyak 20 lagu di album ini terasa lebih segar dan nyaman di telinga.

  • Jatuh, Bangun Kemudian Kembali Melaju |Ft. Saos Tomat

    Jatuh, Bangun Kemudian Kembali Melaju |Ft. Saos Tomat

    Seperti kebanyakan band pada umumnya, Saos Tomat juga juga mendapatkan beberapa rintangan dalam perjalanannya. Salah satunya sempat kehabisan semangat untuk menginjakkan pedal gas. Beruntung tak butuh waktu lama untuk unit rock n roll punk rock kembali ke orbitnya.

    Perayaan ultah perak Young Offender pada 2017 menjadi salah satu momentumnya. Saos Tomat bersama Taba Pestolaer mengebrak panggung  membawakan nomor-nomor punk bersama Saos Tomat.

    Di 2021, Saos Tomat mengisi album kompilasi Young Offender, membuktikan Saos Tomat kembali melaju meramaikan skena bawah tanah.

  • Metamorfosa Panjang Jimmy Pitstop |Ft. Jimmy Pitstop

    Metamorfosa Panjang Jimmy Pitstop |Ft. Jimmy Pitstop

    Di skena musik bawah tanah nama Jimmy Pitstop tak asing di telinga. Jimmy Pitstop bisa dikatakan metamorfosa panjang dari kiprah musik sebuah unit punk rock, Pitstop.

    Jimmy kemudian memutuskan untuk bersolo karir dan melepas album solo berjudul "Senang Senang" pada 2004.

    Tak sampai di situ Jimmy berkolaborasi dengan Steven & Coconuttreez di album pertama, sekaligus merangkap sebagai manajer pertama band tersebut.

    Jimmy sempat menulis lagu 'Gol Gol Gol' untuk JakMania bersama Enyonk dan Erwin dari Kunci Band dalam kompilasi 'Mental Baja' tahun 2006, serta kembali merilis album solo kedua pada 2007 silam bertajuk "Aku Disini Aku Disana".

  • Puluhan Tahun Tenggelam, 'Ombak' Siap Kembali Berlayar | Ft. Ombak

    Puluhan Tahun Tenggelam, 'Ombak' Siap Kembali Berlayar | Ft. Ombak

    Meski sempat tenggelam puluhan tahun, namun Semangat para personel Ombak belum surut, buktinya beberapa lagu mulai dirakit. Ombak siap untuk kembali berlayar.

    Tak ingin tergesa-gesa, ombak ingin menyempurnakan beberapa karya hingga sampai di telinga penggemarnya.

    Ombak memang bukan nama baru di skena Jakarta. Cikal bakal Ombak dimulai 
    pada tahun 1990 ketika sekelompok sahabat membentuk New Castle Disease dengan meng'cover' lagu-lagu Sex Pistols dan Ramones. 

    Setahun kemudian, berganti nama menjadi New Disease, dengan membawakan lagu The Cure, Stone Roses, serta sejumlah band bergenre shoegaze lainnya. Tahun 1996, mereka memutuskan vakum.

    Setahun berselang, New Disease berganti nama menjadi ombak dan sempat membuat lagu berjudul ombak ditahun 2000.

  • Wondergel Masih Memiliki Nyawa untuk Berkarya | Ft. Wondergel

    Wondergel Masih Memiliki Nyawa untuk Berkarya | Ft. Wondergel

    Kendati hanya menyisakan dua personel, namun tak menyurutkan Wondergel untuk tetap berkarya. Meita Kasim (vokal) dan Diah ‘Nandut’ Rajanti (gitar/vokal) melepas single Bangku Di Taman’ yang dirilis pada April 2019.

    Tak sampai di situ, setahun kemudian unit indie pop ini kembali melepas single kedua, ‘The Guiding Lights’ yang dirilis pada hari Jum’at, 20 November 2020 via kanal YouTube band ini. 
    Selain itu, band eksis sejak awal 1990-an ini memiliki segudang rencana, Hal itu membuktikan Wondergel masih memiliki nyawa untuk tetap berkarya. 

    Simak obrolan seru penuh nutrisi bersama wondergel di podme.id