Dunia rehabilitasi medis terus berkembang, dan baru-baru ini Rumah Sakit Atma Jaya memperkenalkan Korean Rehabilitation System (K-Rehab). Metode ini terinspirasi oleh pendekatan rehabilitasi yang populer di Korea Selatan, yang menekankan pada personalisasi terapi dan kolaborasi multidisiplin. K-Rehab menawarkan alternatif baru dalam rehabilitasi medis di Indonesia, berbeda dari tren yang ada saat ini.
K-Rehab mengedepankan kombinasi terapi manual, latihan fisik, dan aplikasi teknologi medis modern. Fokus utama dari metode ini adalah personalisasi terapi, yang melibatkan fisioterapis dalam menggunakan teknik manual untuk mengatasi masalah otot dan sendi pasien, bukan hanya bergantung pada perangkat medis. Edward, CEO Group RS Atma Jaya, menyatakan bahwa keberadaan K-Rehab merupakan bagian dari strategi rumah sakit untuk memberikan layanan rehabilitasi yang lebih komprehensif bagi pasien. “Sebagai institusi yang berkomitmen pada pelayanan kesehatan terbaik, RS Atma Jaya terus berinovasi untuk memberikan opsi perawatan yang lebih efektif bagi pasien,” ujar Edward.
K-Rehab diharapkan dapat menjadi solusi bagi pasien dengan berbagai kondisi seperti saraf terjepit, nyeri sendi, pasca-stroke, atau cedera akibat aktivitas fisik. Edward menambahkan, banyak pasien yang pada umumnya mengalami proses pemulihan yang lambat dan terbatas. Dengan metode baru ini, diharapkan kualitas perawatan mereka dapat meningkat secara signifikan.
Keunggulan K-Rehab tidak terletak pada alat yang digunakan, melainkan pada kemampuan para terapis. Edward menjelaskan, “Orang Korea, mereka tidak hanya mengandalkan alat canggih, tetapi mereka lebih mengutamakan bagaimana terapis memanfaatkan keterampilan manual mereka. Alat hanya berfungsi sebagai alat bantu.” Ini menunjukkan bahwa efektivitas rehabilitasi sangat dipengaruhi oleh keterampilan dan pengalaman fisioterapis.
Dr. Maria Theresia Yulita, Direktur RS Atma Jaya, menekankan bahwa kerja sama dengan SW Rehabilitation Centre dalam pengembangan K-Rehab telah disiapkan dengan baik. “Kami berharap K-Rehab dapat menjadi pusat rehabilitasi terbaik di Jakarta Utara dan bahkan Indonesia. Dengan kolaborasi tenaga medis profesional yang telah mendapatkan pelatihan khusus, kami optimistis layanan ini akan meningkatkan kualitas perawatan bagi pasien,” kata Dr. Maria.
K-Rehab mengusung tema “Start with Care: The Real Collaboration for Protecting Mobility and Recovery.” Salah satu aspek kunci dari program ini adalah penggunaan teknik manual yang presisi. Baxter Min, Direktur Marketing K-Rehab Center, menjelaskan bahwa terapi yang diberikan termasuk realignment, manual therapy, stretching, dan latihan keseimbangan. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi darah dan kekuatan otot pasien, sehingga mempercepat proses pemulihan.
Tidak hanya itu, K-Rehab juga menonjolkan pentingnya kolaborasi erat dengan tim medis di Rumah Sakit Atma Jaya. Dokter Spesialis Rehabilitasi, Dr. Nelson Sudiyono, mengatakan bahwa rehabilitasi yang efektif harus dilakukan secara terpadu dengan berbagai disiplin ilmu. “Pasien dengan masalah saraf dan tulang belakang, seperti skoliosis, nyeri leher, atau pasca-stroke, perlu pendekatan yang bukan hanya fokus pada penyembuhan, tetapi juga pencegahan agar kondisi mereka tidak semakin memburuk,” ujarnya.
Dengan fasilitas yang dapat diakses oleh pasien umum, termasuk peserta BPJS, K-Rehab diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan perawatan rehabilitasi yang berkualitas tinggi tanpa batasan akses. Metode ini diharapkan tidak hanya memberikan pilihan perawatan, tetapi juga membawa perubahan positif dalam paradigma rehabilitasi di Indonesia, menjadikan proses pemulihan lebih berfokus pada kualitas hidup pasien.