Pentingnya Pemeriksaan Tulang Belakang untuk Cegah Skoliosis

Skoliosis menjadi perhatian serius dalam dunia kesehatan, khususnya terkait dengan kesehatan tulang belakang. Kelainan yang ditandai dengan kelengkungan tulang belakang ini tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak ditangani dengan baik. Skoliosis paling sering terdeteksi pada anak-anak dan remaja, tetapi kondisinya juga dapat berkembang pada usia dewasa. Maka dari itu, pemeriksaan tulang belakang dalam rangka pencegahan skoliosis menjadi sangat penting.

Di Indonesia, prevalensi skoliosis idiopatik pada remaja mencapai angka 2,94%, dengan variasi prevalensi di Asia berkisar antara 0,4% hingga 7%. Data ini menunjukkan bahwa masalah skoliosis bukanlah hal yang sepele, dan perlu untuk ditangani secara serius. Deteksi dini menjadi kunci untuk mencegah perkembangan skoliosis yang lebih parah. Kelainan ini dapat berujung pada nyeri punggung kronis, gangguan postur, hingga masalah yang lebih kompleks pada fungsi kardiopulmoner.

Pentingnya skrining atau pemeriksaan skoliosis sangat relevan, terutama untuk anak-anak dan remaja yang tengah mengalami masa pertumbuhan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk deteksi dini adalah skoliometer, alat yang dirancang untuk mengukur sudut rotasi batang tubuh saat pasien membungkuk ke depan. Penggunaan skoliometer bersifat non-invasif, bebas radiasi, dan dapat dilakukan dengan cepat. Jika hasil pengukuran menunjukkan sudut rotasi lebih dari 7 derajat, pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk memastikan diagnosis skoliosis.

Untuk memaksimalkan pencegahan dan deteksi dini skoliosis, terdapat beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Pendidikan dan Kesadaran: Masyarakat perlu diberi pemahaman tentang pentingnya kesehatan tulang belakang serta mengenali tanda-tanda awal dari skoliosis.
  2. Aktivitas Fisik: Melakukan olahraga secara rutin dapat membantu memperkuat otot punggung dan menjaga postur tubuh yang baik.
  3. Pemeriksaan Rutin: Melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala, khususnya bagi anak-anak dan remaja, untuk mendeteksi adanya kelainan pada tulang belakang sejak dini.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, diharapkan prevalensi skoliosis dapat diturunkan, dan kualitas hidup penderita skoliosis dapat meningkat secara signifikan.

Salah satu inisiatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan tulang belakang dilakukan oleh Holywings Peduli. Mereka menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pemeriksaan kesehatan tulang belakang gratis bagi warga RW 01 Bangka, Jakarta Selatan. Dalam acara ini, pemeriksaan dilakukan menggunakan skoliometer oleh tenaga medis dari RS Siloam Mampang.

Kegiatan ini tidak hanya terbatas pada pemeriksaan kesehatan, tetapi juga dilengkapi dengan seminar edukasi yang dipandu oleh dokter yang membahas langkah-langkah pencegahan skoliosis, termasuk pentingnya menjaga postur tubuh dan berolahraga. Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group, menyatakan harapannya bahwa acara ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatannya.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan deteksi dini, masyarakat dapat mengambil tindakan proaktif dalam menjaga kesehatan tulang belakang. Melalui kesadaran dan edukasi yang terus menerus, diharapkan angka prevalensi skoliosis dapat ditekan, dan masyarakat bisa menikmati kualitas hidup yang lebih baik tanpa dibebani oleh kelainan pada tulang belakang.

Exit mobile version