Dunia penerbangan Amerika Serikat kembali dikejutkan oleh sebuah insiden tragis ketika pesawat American Airlines yang membawa 60 penumpang dan 4 awak kapal terlibat tabrakan dengan helikopter militer Sikorsky H-60 Black Hawk di atas Sungai Potomac, dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, Washington, D.C., pada Rabu malam, 29 Januari 2025. Pesawat tersebut tengah dalam perjalanan dari Kansas menuju bandara tersebut, sementara helikopter Black Hawk sedang melaksanakan pelatihan rutin dengan tiga awak di dalamnya.
Insiden ini menjadi kecelakaan pesawat komersial fatal pertama di AS selama 16 tahun terakhir, membuat perhatian publik tertuju pada penyebab dan faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut. Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa saat ini mereka sedang berusaha keras untuk mengumpulkan informasi dan bukti agar penyebab kecelakaan bisa diungkap dengan tepat.
Salah satu dugaan awal penyebab kecelakaan ini adalah kesalahan manusia. Koordinasi yang tidak efektif antara pilot pesawat American Airlines dan pengatur lalu lintas udara telah menjadi sorotan. Selain itu, adanya miskomunikasi antara penerbangan sipil dan militer juga sedang ditelusuri. Kemungkinan kelalaian yang tidak teridentifikasi pada kedua belah pihak dapat menjadi faktor yang signifikan dalam penyebab kecelakaan ini.
Dari wawancara yang dilakukan, ditemukan bahwa sistem penghindaran tabrakan yang digunakan oleh pilot helikopter Black Hawk adalah metode yang dikenal dengan istilah “lihat dan hindari”. Dalam metode ini, pilot sangat bergantung pada penglihatan langsung untuk mendeteksi dan menghindari pesawat lain. Seorang sumber menyatakan bahwa pilot helikopter sempat mengonfirmasi bahwa mereka telah melihat pesawat American Eagle dan berusaha untuk menghindari tabrakan. Namun, terdapat kemungkinan bahwa mereka salah mengidentifikasi pesawat lain sebagai ancaman yang perlu dihindari. Hanya dalam hitungan detik setelah mengonfirmasi penglihatan mereka, tabrakan terjadi.
Laporan awal juga menunjukkan bahwa helikopter Black Hawk mungkin telah menyimpang dari jalur yang telah ditetapkan. Terbang lebih tinggi dari yang seharusnya bisa menjadi alasan helikopter ini masuk ke jalur pesawat penumpang yang sedang bersiap mendarat. Hal ini menimbulkan pertanyaan seputar manajemen lalu lintas udara di sekitar Bandara Nasional Reagan, yang dikenal sebagai salah satu wilayah dengan ruang udara paling padat dan terkoordinasi di AS.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) telah meluncurkan penyelidikan menyeluruh mengenai insiden ini. Penyidikugas tengah mengumpulkan bukti di lokasi kejadian, serta melakukan evaluasi terhadap komunikasi lalu lintas udara yang terjadi sebelum tabrakan. Penyelidikan ini melibatkan wawancara dengan personel yang terlibat, dan diharapkan laporan awal dapat diumumkan dalam waktu 30 hari ke depan. Namun, penyelidikan menyeluruh diperkirakan akan memakan waktu hingga satu tahun.
Reaksi atas insiden ini datang dari berbagai kalangan, termasuk Presiden Donald Trump yang menyampaikan bahwa kebijakan keragaman di FAA berpotensi mempengaruhi standar keselamatan penerbangan. Meskipun demikian, pejabat terkait meminta kepada masyarakat untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan sebelum hasil penyelidikan resmi diumumkan.
Insiden ini, yang menambah daftar panjang tragedi dalam sejarah penerbangan, menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah prioritas utama dalam industri ini. Semua pihak terkait, baik sipil maupun militer, diharapkan dapat mengambil pelajaran dari kecelakaan ini untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Sementara itu, upaya penyelidikan akan terus berlangsung agar setiap aspek dari insiden ini dapat dianalisis dengan mendalam.