Prancis Kembangkan Jet Tempur Rafale F5 dengan Senjata Nuklir Hipersonik!

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana ambisius untuk mengembangkan jet tempur Rafale generasi terbaru yang diberi nama Rafale F5, yang akan dilengkapi dengan rudal jelajah nuklir hipersonik canggih bernama ASN4G. Langkah strategis ini diambil dalam upaya untuk memperkuat kemampuan pencegahan nuklir Prancis di tengah meningkatnya ketidakpastian geopolitik di Eropa, terutama akibat konflik yang berkepanjangan antara Ukraina dan Rusia.

Dalam keterangan yang diunggah melalui akun X (@EmmanuelMacron), Macron menyatakan bahwa pada tahun 2035, pangkalan udara Luxeuil akan menjadi tempat pertama yang menampung versi terbaru dari Rafale serta rudal hipersoniknya. Pengembangan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kekuatan militer, tetapi juga menunjang kepentingan pertahanan nasional Prancis dan sekutu-sekutu di Eropa.

Seperti yang diungkapkan oleh Macron, “Luxeuil akan melanjutkan sejarah panjangnya dalam mendukung pencegahan nuklir, yang merupakan inti dari pertahanan kita.” Dengan alokasi anggaran sekitar USD 1,6 miliar (setara dengan Rp 26,38 triliun), Prancis berupaya memodernisasi pangkalan udara tersebut untuk mengakomodasi teknologi rudal nuklir terbaru yang dapat meningkatkan daya disuasi negaranya.

Jet Rafale F5 sendiri dirancang untuk menjalankan berbagai misi, mulai dari pertahanan udara hingga serangan mendalam. Sebagai jet multi-peran, Rafale F5 juga akan mencakup opsi ‘loyal wingman’, yang memungkinkan konektivitas advanced, perang elektronik, dan superioritas informasi yang lebih baik. Versi ini akan menampung dua skadron jet tempur, yang berarti total sekitar 40 pesawat akan beroperasi dari pangkalan tersebut.

Rudal ASN4G yang tengah dalam tahap pengembangan juga menjanjikan kemampuan yang luar biasa. Diproduksi oleh MBDA dengan dukungan dari ONERA, rudal ini dirancang untuk terbang dengan kecepatan Mach 7. Diharapkan, kemampuan manuver dan siluman pada ASN4G akan membuatnya semakin sulit untuk terdeteksi dan dihadang oleh sistem pertahanan udara yang ada. Dengan jangkauan lebih dari 1.000 km, rudal ini bertujuan untuk menggantikan rudal ASMPA yang saat ini dipakai, yang memiliki jangkauan lebih pendek, yaitu 600 km.

Eropa saat ini menghadapi tantangan dalam hal keamanan, terutama menyusul perubahan dinamika politik global. Oleh karena itu, banyak negara Barat berusaha memperkuat sistem pertahanan mereka. Rencana Prancis untuk mengembangkan Rafale F5 dan ASN4G dianggap sebagai langkah signifikan dalam konteks ini, mengingat ketergantungan negara-negara Eropa pada kemampuan dan dukungan militer dari Amerika Serikat yang semakin tidak pasti.

Secara keseluruhan, pengembangan jet tempur Rafale F5 dan rudal hipersonik ASN4G menandai era baru dalam ketahanan pertahanan Prancis. Dengan ketegangan yang terus meningkat di kawasan Eropa, kemampuan baru ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam membangun stabilitas dan keamanan di kawasan. Melalui langkah ini, Prancis tidak hanya memperkuat militernya sendiri, tetapi juga memberikan sinyal kepada negara-negara Eropa lainnya tentang pentingnya meningkatkan kesiapan dan ketahanan pertahanan masing-masing.

Exit mobile version