Terungkap! Barbie Hsu Disuruh Kerja Usai Keguguran Mengejutkan

Kematian Barbie Hsu yang tragis akibat pneumonia pada awal Februari 2025 telah mencuri perhatian publik, terutama terkait dengan kisah kehidupannya yang penuh liku-liku, termasuk pengalaman pahit dalam pernikahan dengan Wang Xiaofei. Usai kabar duka ini, perhatian tidak hanya tertuju pada kepergian sang artis, tetapi juga pada tindakan dan perilaku mantan suaminya yang dianggap tidak bertanggung jawab.

Barbie Hsu, yang dikenal luas sebagai pemeran Shancai dalam serial populer "Meteor Garden," meninggalkan dunia ini dalam kondisi tragis. Dalam momen-momen terakhirnya, Barbie dilaporkan mengalami keguguran sebelum meninggal dunia, dan dalam kondisi tersebut, dia tetap dipaksa untuk bekerja, menghadapi tekanan dari suaminya. Kabar mengejutkan ini diungkapkan oleh mantan kekasih Wang Xiaofei, model Zhang Yingying, melalui akun Weibo-nya. Dalam unggahannya, Zhang tidak segan-segan menunjukkan sikap kasar Wang yang selama ini tidak diketahui publik, termasuk kekerasan fisik dan emosional yang dialami Barbie.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Zhang, berikut adalah beberapa poin penting yang terungkap mengenai kehidupan dan hubungan Barbie Hsu dengan Wang Xiaofei:

  1. Dukungan yang Tidak Dihargai: Zhang mencatat bahwa Barbie telah menghabiskan banyak sumber daya, termasuk mengambil pinjaman untuk membantu visi bisnis Wang. Ini menunjukkan pengorbanan besar yang dilakukan Barbie demi pengembangan karir suaminya.

  2. Kekerasan Verbal dan Emosional: Dalam unggahannya, Zhang mengungkapkan bahwa Wang seringkali melecehkan Barbie secara verbal. Pernyataan tersebut menyoroti pernyataan hinaan yang dilontarkan Wang ketika Barbie mengalami perubahan fisik pasca-melahirkan.

  3. Kondisi Kesehatan yang Diabaikan: Barbie diketahui memiliki alergi rinitis parah. Meskipun demikian, Wang tidak memperhatikan kesehatan mantan istrinya sehingga dia terpaksa pindah ke Beijing, yang memperburuk kondisinya.

  4. Tekanan untuk Hamil: Zhang mengungkap fakta memilukan bahwa Barbie diharuskan untuk hamil hingga empat kali meskipun diketahui bahwa kesehatannya menurun. Perilaku tersebut mencerminkan kurangnya empati dan perhatian dari Wang terhadap kondisi fisik dan emosional Barbie.

  5. Pernikahan yang Penuh Kekerasan: Selama 11 tahun pernikahan, Barbie dan saudara perempuannya dilaporkan mengalami tindakan kekerasan fisik dari Wang, sebuah fakta yang semakin menambah kompleksitas kisah mereka.

  6. Selingkuh dan Manipulasi Opini Publik: Zhang menuduh Wang sering berselingkuh selama menikah dan bahkan memanipulasi publik untuk menggambarkan dirinya sebagai korban dalam konflik yang terjadi dengan Barbie.

Berdasarkan penuturan saksi dan fakta-fakta yang terungkap, kisah hidup Barbie Hsu menunjukkan betapa rentannya seorang wanita ketika hidup dalam lingkungan yang penuh tekanan dan ketidakadilan. Berita kematiannya menyisakan kesedihan bagi banyak penggemar yang mengenang kontribusinya di dunia hiburan, sekaligus mengungkapkan keprihatinan tentang kesehatan mental dan fisik perempuan di dalam hubungan yang toksik.

Di lingkungan masyarakat Indonesia, isu kekerasan terhadap perempuan dan perlunya kesadaran akan kesehatan mental dan fisik yang baik perlu terus disuarakan. Kasus seperti Barbie Hsu memberikan pelajaran berharga akan pentingnya perhatian dan dukungan kepada individu yang berjuang dalam hubungan beracun. Berita ini bukan hanya menyentuh sisi emosional, tetapi juga menuntut masyarakat untuk berpikir lebih kritis tentang konsekuensi dari kekerasan dan tekanan dalam hubungan interpersonal.

Exit mobile version