Tren Klaim Asuransi Kredit Meningkat 2024, Premi Justru Turun!

Klaim asuransi kredit mengalami tren meningkat pada tahun 2024 meskipun di sisi lain, premi untuk lini bisnis ini justru mencatatkan penurunan. Menurut laporan dari Wakil Ketua Bidang Riset dan Statistik Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Trinita Situmeang, total klaim yang dibayarkan untuk asuransi kredit diperkirakan mencapai Rp18,47 triliun pada 2024. Angka ini mencerminkan kenaikan sebesar 5,4% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni Rp16,88 triliun.

Di tengah meningkatnya klaim, premi yang dibukukan untuk asuransi kredit justru mengalami penurunan cukup signifikan dengan presentase sebesar 3,4% year-on-year (YoY). Sepanjang tahun 2024, total premi untuk asuransi kredit tercatat sebesar Rp21,66 triliun, lebih rendah dibandingkan Rp22,33 triliun pada 2023. Tren tersebut menarik perhatian pelaku industri asuransi dan menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara pendapatan premi dan pembayaran klaim.

Aspesifikasi lebih lanjut, Trinita menjelaskan bahwa perbedaan antara aliran klaim dan premi disebabkan oleh jeda waktu antara pencatatan premi dan pembayaran klaim. Dalam konferensi pers yang berlangsung di Maipark Ballroom, Jakarta, Trinita menegaskan, “Ada waktu yang dibutuhkan dari dicatatnya premi sampai dicatatnya pembayaran klaim karena ini tahun fiskal. Jadi, angkanya memang datang dari sini. Bisa jadi preminya sudah dibukukan di tahun-tahun sebelumnya.”

Kenaikan klaim asuransi kredit menjadi hal yang mencolok, mengingat secara keseluruhan, total klaim yang dibayarkan oleh industri asuransi umum meningkat 8,5% YoY pada 2024, dengan total klaim mencapai Rp49,9 triliun. Asuransi kredit menyumbang angka klaim tertinggi, disusul oleh asuransi properti dan asuransi kendaraan. Dalam sektor asuransi properti, klaim tercatat mencapai Rp8,44 triliun, meningkat 24,7% dari Rp6,76 triliun pada tahun lalu, sementara asuransi kendaraan mencatatkan klaim sebesar Rp7,8 triliun, naik 11% dibandingkan Rp7,03 triliun pada 2023.

Berikut adalah beberapa data penting terkait klaim dan premi untuk berbagai lini bisnis asuransi di tahun 2024:

  1. Asuransi Kredit:

    • Total klaim: Rp18,47 triliun
    • Total premi: Rp21,66 triliun (penurunan 3,4% YoY)
  2. Asuransi Properti:

    • Total klaim: Rp8,44 triliun (naik 24,7% YoY)
    • Total premi: Rp30,36 triliun (naik 14,7% YoY)
  3. Asuransi Kendaraan:

    • Total klaim: Rp7,8 triliun (naik 11% YoY)
    • Total premi: Rp20,14 triliun (naik 3,3% YoY)
  4. Asuransi Kesehatan:

    • Total premi: Rp11,82 triliun (naik 77,2% YoY)
  5. Asuransi Satelit:
    • Total klaim: Nihil (penurunan signifikan)
    • Total premi: Rp143 miliar (penurunan 57,9% YoY)

Sektor asuransi menunjukkan dinamika yang menarik dengan premi yang turun sementara klaim terus meningkat. Hal ini menunjukkan perlunya perusahaan asuransi untuk menyesuaikan strategi penawaran produk mereka dan memahami lebih dalam terkait pola klaim dari nasabah. Di masa mendatang, dengan semakin banyaknya klaim yang perlu dibayar, perusahaan asuransi diharapkan dapat merumuskan solusi untuk menjaga kesehatan keuangan mereka.

Perkembangan di industri asuransi ini menjadi indikator penting bahwa meskipun premi dapat mengalami penurunan, kebutuhan akan perlindungan finansial di sektor kredit tetap menjadi prioritas bagi masyarakat. Hal ini membawa tantangan dan peluang baru bagi industri kepada inovasi dan efisiensi dalam pengelolaan produk asuransi, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sering mengalami perubahan.

Exit mobile version