Tugure Melejit: Laba Melonjak 227 Persen, Apa Rahasianya?

PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) mencatatkan kinerja yang luar biasa sepanjang tahun 2024 dengan laba yang melesat sebanyak 227 persen. Peningkatan signifikan ini diiringi dengan pencapaian premi bruto yang mencapai Rp3,2 triliun. Optimisme untuk menghadapi tahun 2025 semakin menguatkan posisi perusahaan dalam industri reasuransi nasional.

Dalam pernyataannya, Presiden Direktur Tugure, Teguh Budiman, mengatakan bahwa perusahaan telah berada di jalur yang tepat untuk memperkuat posisinya, dengan pendekatan yang strategis dan terencana. “Dengan strategi yang kami susun, Tugure siap menghadapi tantangan pasar dan memperkokoh daya saing di sektor reasuransi,” ungkap Teguh di kantor pusat Tugure, Jakarta Pusat.

Keberhasilan Tugure bukan hanya terletak pada pertumbuhan premi, tetapi juga pada peningkatan hasil investasi yang mencapai 6%, setara dengan Rp135 miliar. Pertumbuhan stabilitas ekonomi Indonesia, yang tercatat pada angka 5,02% dan inflasi rendah di level 1,57% year-on-year (YoY), merupakan faktor penunjang dalam pencapaian ini.

Memasuki tahun 2025, Tugure menargetkan perolehan premi bruto sebesar Rp3,6 triliun. Fokus utama tetap pada profitabilitas dan kepatuhan terhadap regulasi. Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk mengelola portofolio premi jangka pendek dengan lebih seimbang dan menguntungkan. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital menjadi prioritas, terutama dengan penerapan sistem IFRS 17 yang terintegrasi.

Direktur Keuangan Tugure, Dradjat Irwansyah, menekankan pentingnya strategi keuangan yang solid untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan. “Kami memperkuat fundamental keuangan dengan strategi investasi yang prudent dan percepatan penagihan piutang agar likuiditas tetap terjaga. Dengan total aset meningkat menjadi Rp5,9 triliun dan ekuitas mencapai Rp1,5 triliun pada akhir 2024, Tugure berada dalam posisi kuat untuk menatap tahun depan,” papar Dradjat.

Sebagai bagian dari strategi penguatan posisi di industri reasuransi domestik, Tugure menargetkan peningkatan peran sebagai Leader Treaty. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjadi pemimpin dalam program reasuransi, serta menawarkan solusi yang lebih kompetitif bagi mitra bisnisnya.

Direktur Teknik Tugure, R. Djoko Slamet Prasetiyo, menyatakan bahwa inovasi dalam underwriting dan pengelolaan risiko akan menjadi kunci pertumbuhan perusahaan. “Kami terus mengembangkan metode underwriting berbasis data dan teknologi guna memastikan seleksi risiko yang lebih optimal. Dengan strategi ini, kami optimistis meningkatkan profitabilitas dan daya saing,” ucap Djoko.

Selain fokus pada pasar domestik, Tugure juga tengah merencanakan ekspansi bisnis ke skala regional. Rencananya, perusahaan ini akan memperoleh peringkat kredit internasional dari AM Best, yang diharapkan dapat memperkuat kredibilitas perusahaan di pasar internasional. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya saing namun juga mempertahankan momentum pertumbuhan yang telah dicapai.

Melalui serangkaian langkah strategis dan inovasi yang berkelanjutan, Tugure berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan yang stabil serta memperluas pangsa pasar di industri reasuransi. Dengan semua upaya yang dilakukan, masa depan Tugure tampak menjanjikan dan perusahaan siap untuk terus melebarkan sayapnya baik di dalam maupun luar negeri.

Exit mobile version