Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengajak masyarakat untuk memanfaatkan jalur non-tol, khususnya Jalur Pantai Utara (Pantura) dan Jalur Pantai Selatan (Pansela), dalam perjalanan mudik Lebaran 2025. Dengan mengalihkan penggunaan jalan tol yang sering mengalami kepadatan, Dody berharap perjalanan mudik menjadi lebih lancar, aman, dan nyaman.
Menurut Menteri Dody, pemilihan jalan nasional non-tol sebagai alternatif memiliki tujuan untuk mengatasi kemacetan, terutama di wilayah-wilayah kritis seperti Cikampek yang merupakan salah satu titik lonjakan volume kendaraan selama musim mudik. “Kami memastikan jalan nasional nontol di seluruh Indonesia siap digunakan oleh para pemudik. Jalan nasional utama berada dalam kondisi mantap, bebas dari lubang, serta dilengkapi bangunan pelengkap jalan yang optimal,” ungkapnya.
Data dari Kementerian PU menunjukkan bahwa tingkat kemantapan jalan nasional di seluruh Indonesia mencapai 95,22%. Di wilayah Jawa dan Bali, angka ini bahkan lebih tinggi, mencapai 97,78%. Ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga kualitas infrastruktur jalan yang akan digunakan oleh pemudik.
Untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan perjalanan, Kementerian PU telah mendirikan 393 posko pemantauan yang tersebar di berbagai daerah. Penempatan posko ini terdiri dari 108 posko di Sumatera, 48 posko di Jawa dan Bali, 65 posko di Kalimantan, 82 posko di Sulawesi, 57 posko di Nusa Tenggara dan Maluku, serta 33 posko di Papua. Kehadiran posko-posko ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bantuan kepada para pemudik selama perjalanan.
Fasilitas tambahan seperti rest area dan tempat istirahat fungsional juga telah disiapkan di sepanjang jalur nasional dan tol. Hal ini bertujuan untuk menunjang kenyamanan aktivitas para pemudik yang membutuhkan waktu istirahat selama perjalanan. “Kami meminta para pemudik untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan agar perjalanan menjadi lebih nyaman,” tambah Dody.
Kementerian PU juga tidak hanya fokus pada aspek infrastruktur, tetapi juga mempersiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi kondisi darurat selama berlangsungnya libur lebaran. Tim tanggap darurat akan disiagakan dengan dukungan 440 unit alat berat dan 137 titik material yang meliputi sand bag, bronjong, serta berbagai kebutuhan seperti stok aspal cold mix, jembatan bailey, dan sheet pile.
Kerja sama antara Kementerian PU dengan berbagai instansi terkait seperti Korlantas, Kemenhub, dan BMKG juga menjadi titik penting dalam memastikan kelancaran arus lalu lintas saat mudik. Dody menjelaskan, kolaborasi ini akan memastikan bahwa arus lalu lintas tetap aman dan terkendali.
Selama perjalanan mudik, pemudik diharapkan untuk mematuhi rambu dan petunjuk yang ada, serta menjaga kondisi kendaraan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat selama musim mudik, terutama di jalur non-tol yang menawarkan keindahan pemandangan pantai dan suasana pedesaan yang tidak akan ditemukan di jalur tol.
Pantura dan Pansela sebagai jalur non-tol memberikan alternatif yang menarik bagi pemudik yang ingin menikmati perjalanan sekaligus menghindari kepadatan di jalan tol utama. Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 bisa menjadi pengalaman yang berkesan bagi seluruh masyarakat, sambil tetap mengedepankan keselamatan dan kenyamanan di jalan.