
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbesar di seluruh dunia, dan perubahan pola makan bisa menjadi langkah kunci untuk mengurangi risiko serangan jantung. Dalam era modern ini, banyak orang mengabaikan prinsip pola makan sehat, yang kemudian dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung. Para ahli gizi mengungkapkan tujuh makanan yang seharusnya dihindari atau dikurangi konsumsinya untuk menjaga kesehatan jantung.
Pertama, daging olahan, terutama bacon, sosis, dan burger, kaya akan lemak jenuh. Bacon, misalnya, dapat mengandung sekitar 6,6 gram lemak jenuh dalam satu sajian. Menurut Tracy Parker, ahli gizi di British Heart Foundation, terlalu banyak lemak jenuh dapat mengganggu kemampuan hati untuk membuang kolesterol jahat (LDL) dari darah. Sebaiknya, batasi konsumsi makanan ini dan pilihlah daging yang lebih sehat seperti daging tanpa lemak atau ikan.
Kedua, keripik. Makanan ringan ini kerap dikonsumsi sebagai camilan sehari-hari dan mengandung kadar garam yang tinggi. Satu porsi keripik dapat mengandung sekitar 0,3 gram garam, yang berkontribusi pada tekanan darah tinggi. Parker menganjurkan untuk memilih keripik dengan kadar garam yang lebih rendah dan lebih baik lagi, beralih ke camilan sehat seperti segenggam kacang tanpa garam atau popcorn tawar.
Ketiga, makanan tinggi gula. Camilan seperti es krim, kue, dan permen sering kali mengandung gula tambahan yang melebihi batas konsumsi harian. Diet tinggi gula tidak hanya berpotensi menyebabkan obesitas, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan jantung secara keseluruhan. Parker merekomendasikan agar orang dewasa tidak mengonsumsi lebih dari 30 gram gula tambahan setiap hari.
Keempat, makanan yang mengandung garam berlebihan. Banyak makanan sehari-hari, seperti roti dan saus, tinggi garam. Garam yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan mempercepat penumpukan lemak di dinding arteri. Memperhatikan label makanan saat berbelanja menjadi penting untuk menghindari makanan tinggi garam.
Selanjutnya, karbohidrat olahan seperti roti putih, nasi putih, dan pasta juga perlu diwaspadai. Proses pemurnian yang menghilangkan kulit ari pada biji-bijian mengurangi kandungan serat, sehingga sulit dicerna. Ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan membuat seseorang menjadi lebih cepat lapar. Mengganti karbohidrat olahan dengan biji-bijian utuh lebih dianjurkan untuk kesehatan jantung.
Keenam, sup kalengan meskipun dikira sehat, sering kali mengandung tinggi garam dan gula. Misalnya, sup krim jamur dapat mengandung 2,8 gram garam. Memilih sup kalengan yang rendah garam dan tanpa tambahan gula, atau lebih baik lagi, membuat sup sendiri menggunakan bahan-bahan segar akan lebih bermanfaat bagi jantung.
Terakhir, es krim yang dikenal sebagai makanan manis dan menyegarkan, sangat tinggi lemak jenuh dan gula. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko kesehatan jantung. Sebagai alternatif, mencoba yogurt beku dengan potongan buah atau mengonsumsi es krim dalam porsi kecil bisa menjadi pilihan lebih sehat.
Menerapkan pola makan sehat dengan memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dapat signifikan dalam menurunkan risiko serangan jantung. Sementara makanan-makanan tersebut masih bisa dinikmati, penting untuk tidak menjadikannya sebagai bagian rutin dari diet harian, melainkan sebagai makanan sesekali. Dengan mengganti pilihan makanan dan menjalani gaya hidup yang lebih sehat, individu dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi ancaman penyakit jantung di masa depan.