Dunia

6 Sikap Tegas Negara Arab Hadapi Rencana Pencaplokan Gaza Trump

Pernyataan kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tentang rencana untuk mengambil alih Gaza demi rekonstruksi setelah mendorong pengusiran warga Palestina ke Mesir dan Yordania, menghadirkan ketegangan baru di kawasan Timur Tengah. Ide yang dinilai kurang ajar ini muncul selama kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, ketika ia mengusulkan Gaza bisa dibangun menjadi "Riviera Timur Tengah". Namun, usulan tersebut segera ditolak oleh berbagai negara Arab. Berikut ini adalah enam sikap negara-negara Arab dalam merespons rencana pencaplokan Gaza oleh Trump.

  1. Penolakan Tegas dari Mesir dan Yordania
    Mesir dan Yordania secara jelas menolak usulan Trump. Kedua negara ini khawatir bahwa penerimaan terhadap rencana tersebut akan menciptakan tantangan politik yang serius bagi pemimpin mereka. Paul Salem dari Middle East Institute berpendapat bahwa jika Raja Yordania atau Presiden Mesir setuju dengan pengusiran warga Palestina, mereka berisiko kehilangan kekuasaan. Sejarah pengusiran warga Palestina yang terjadi sejak Nakba 1948 menjadi pengingat betapa sensitifnya isu ini.

  2. Ancaman Terhadap Stabilitas Regional
    Negara-negara Arab mengkhawatirkan bahwa keinginan Trump untuk memindahkan lebih dari dua juta warga Palestina dari Gaza ke Yordania atau Mesir dapat menyebabkan ketidakstabilan lebih lanjut. Salem menyatakan bahwa Mesir dan Yordania lebih suka menghadapi sanksi ekonomi daripada risiko keruntuhan politik. Sikap ini menunjukkan keinginan mereka untuk melindungi stabilitas nasional sambil mendapatkan dukungan domestik melalui penolakan terhadap rencana Trump.

  3. Peningkatan Persatuan Arab
    Reaksi dari berbagai negara Arab menunjukkan adanya persatuan yang lebih besar di antara mereka. Sanam Vakil dari Chatham House mencatat bahwa pernyataan Trump yang mendorong pembersihan etnis telah memicu kekhawatiran kolektif, mendorong mereka untuk menunjukkan garis merah yang tidak boleh dilanggar. Kunjungan Raja Abdullah II dan Presiden Sisi baru-baru ini ke negara-negara Arab menegaskan pentingnya solidaritas Arab dalam konteks ini.

  4. Tantangan Terhadap Ambisi Trump
    Beberapa pakar menganggap rencana Trump tidak realistis dan tidak memiliki strategi yang jelas. Menurut Andreas Krieg dari King’s College London, narasi yang dibangun oleh Trump terkesan memaksa dan tidak menguntungkan. Meskipun ada diskusi mengenai pengembalian Otoritas Palestina untuk mengelola Gaza, masih terdapat kebingungan terkait peran Hamas dan struktur pemerintahan yang tepat, menandakan ketidakpastian dalam implementasi rencana yang ada.

  5. Ketergantungan pada Arab Saudi
    Arab Saudi sangat menekankan pentingnya negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya sebagai syarat untuk normalisasi hubungan dengan Israel. Namun, ada kemungkinan Saudi bersama negara-negara Teluk lainnya bisa melunakkan posisinya untuk menghindari dampak negatif dari rencana Trump. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun mereka menolak pengusiran warga Palestina, mereka berada di bawah tekanan untuk menemukan solusi yang dapat diterima.

  6. Mendekati Tindakan Bersama
    Secara keseluruhan, negara-negara Arab semakin merasa perlu untuk mengambil tindakan konkret terhadap usulan Trump. Meskipun saat ini mereka masih mencari cara untuk merespons tanpa konfrontasi langsung, banyak pihak sepakat bahwa saatnya untuk bertindak telah tiba. Keterlibatan negara-negara Teluk dalam mendanai dan merencanakan rekonstruksi mungkin menjadi elemen penting dalam tanggapan kolektif terhadap situasi Gaza.

Situasi di Gaza semakin kompleks, dan respons negara-negara Arab terhadap rencana Trump menunjukkan pentingnya solidaritas dan pemahaman mendalam terhadap sejarah serta dinamika regional. Ke depan, tindakan proaktif dari negara-negara Arab akan sangat menentukan arah konflik dan nasib warga Palestina di kawasan tersebut.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button