Bisnis

Era Baru BTN Syariah: Ikhtiar Spin Off Dukung Program 3 Juta Rumah

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sedang berada di jalur strategis untuk membawa unit usaha syariahnya, BTN Syariah, menuju era baru yang lebih berkembang. Dengan rencana pemisahan atau spin off yang diharapkan rampung sebelum akhir 2025, BTN Syariah berencana untuk bertransformasi menjadi bank umum syariah (BUS). Langkah ini sudah memasuki fase persiapan sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas bisnis serta memperluas jangkauan layanan, terutama dalam mendukung program pemerintah yang ambisius yaitu program 3 juta rumah.

BTN Syariah, yang genap berusia 20 tahun pada 2025, telah membuat rekor dalam industri perbankan syariah di Indonesia. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menjelaskan bahwa BTN Syariah menguasai 28% pangsa pasar pembiayaan perumahan berbasis syariah dan 90% pasar pembiayaan perumahan subsidi syariah hingga Oktober 2024. Pertumbuhan yang signifikan dalam berbagai aspek bisnis ini dipicu oleh kebutuhan hunian yang semakin meningkat, menjadikan BTN Syariah sebagai pemain utama di sektor properti Tanah Air.

Beberapa data menarik yang menunjukkan pertumbuhan BTN Syariah dalam dua dekade terakhir adalah sebagai berikut:

  1. Pertumbuhan Aset: Dari total aset yang hanya mencapai Rp2,25 triliun pada 2009, BTN Syariah berhasil meningkatkan nilainya menjadi Rp61 triliun pada 2024, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan mencapai 22,83%.

  2. Pembiayaan: Pembiayaan yang disalurkan BTN Syariah meningkat dari Rp1,99 triliun menjadi Rp44 triliun dalam periode yang sama dengan pertumbuhan rata-rata 21,31%.

  3. Dana Pihak Ketiga (DPK): DPK BTN Syariah juga mengalami lonjakan signifikan dari Rp1,44 triliun pada 2009 menjadi Rp50 triliun pada 2024, didukung oleh pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 24,72%.

  4. Laba Bersih: Laba bersih BTN Syariah meloncat dari Rp31,72 miliar menjadi Rp911,42 miliar selama periode yang sama, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 23,35%.

Salah satu langkah strategis BTN dalam era baru ini adalah memperkuat fondasi untuk beralih dari Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi BUS, yang diharapkan dapat meningkatkan produk dan layanan tidak hanya di sektor perumahan, tetapi juga dalam berbagai ekosistem halal lainnya.

Dukungan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kebijakan strategis yang dikeluarkan, seperti Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2023, memperkuat keinginan BTN untuk melakukan spin off. Dari sisi regulator, besarnya potensi pasar perbankan syariah di Indonesia dijadikan alasan untuk meningkatkan pangsa pasar yang saat ini hanya mencapai 7,45% dari total aset perbankan nasional.

Sejalan dengan itu, BTN Syariah juga berkomitmen untuk mendukung program 3 juta rumah di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Anggota Satuan Tugas Perumahan, Bonny Z. Minang, menyatakan bahwa program ini diperkirakan dapat menyumbang kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto nasional, sekitar Rp300 triliun, serta mendorong perekonomian daerah dan mengurangi angka kemiskinan.

Nixon mencatat bahwa BTN Syariah telah berperan sebagai akselerator dalam program perumahan nasional, termasuk program 1 juta rumah sebelumnya, dan kini siap mendukung program 3 juta rumah dengan infrastruktur yang ada, yang mencakup 110 kantor cabang di seluruh Indonesia.

Pengembangan infrastruktur yang terintegrasi dengan teknologi juga menjadi fokus BTN Syariah. Dengan meluncurkan aplikasi portal BTN Properti untuk pengajuan KPR secara online dan perencanaan aplikasi super banking, BTN Syariah berupaya mendigitalisasi proses layanan perbankan syariah agar lebih efisien dan mudah diakses oleh masyarakat.

Dengan Keberhasilan transformasi ini, BTN Syariah akan menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, menjawab tantangan serta memanfaatkan peluang besar yang ada di pasar perbankan syariah yang terus berkembang. Sebagai bank umum syariah, BTN Syariah diproyeksikan dapat memberikan layanan lebih luas dan terfokus untuk mendukung pemerintah dalam program perumahan serta mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia.

Rina Lestari adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button