Dunia

Rusia Ungkap KTT Putin-Trump Segera, Persiapan Dua Negara Dimulai!

MOSKOW – Panggilan telepon antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tanggal 12 Februari 2025 telah menjadi titik balik penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menggambarkan percakapan tersebut sebagai "sangat penting," terutama mengingat tidak adanya interaksi di tingkat tertinggi antara Moskow dan Washington selama bertahun-tahun. Dalam bauran konflik yang meningkat, terutama terkait dengan situasi di Ukraina, komunikasi ini membuka jalan bagi pertemuan tingkat tinggi yang telah lama ditunggu-tunggu.

Percakapan ini menandai momen pertama antara kedua pemimpin sejak eskalasi konflik di Ukraina pada Februari 2022. Peskov mencatat, "Dengan latar belakang apa yang telah terjadi selama beberapa tahun, tidak ada kontak di tingkat tertinggi antara Moskow dan Washington." Hal ini juga menunjukkan bahwa komunikasi antara kedua negara sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan ketegangan yang kian meningkat.

Dalam prosesnya, kedua presiden telah saling bertukar undangan untuk mengunjungi negara satu sama lain. Hal ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menjalin kembali hubungan dan berfokus pada dialog konstruktif. Trump sendiri tampaknya memiliki pandangan yang berbeda terkait dengan Ukraina dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. Dia mengisyaratkan bahwa mungkin tidak realistis bagi Kiev untuk mengembalikan semua wilayahnya yang hilang dalam beberapa tahun terakhir.

Berikut adalah beberapa poin penting dari pernyataan Peskov mengenai pertemuan ini:

  1. Panggilan Telepon sebagai Awal: Panggilan ini dianggap sebagai titik awal bagi kedua negara untuk merapatkan barisan dalam diskusi pertemuan puncak.

  2. Instruksi untuk Tim: Para presiden telah menginstruksikan tim mereka untuk mulai mempersiapkan dasar bagi KTT ini, menunjukkan itikad baik dari kedua belah pihak.

  3. Perbedaan Pendekatan Terkait Konflik: Peskov menegaskan bahwa pendekatan tim Trump lebih berorientasi pada perdamaian dibandingkan dengan pemerintahan Biden sebelumnya. "Kami jauh lebih terkesan dengan posisi pemerintahan saat ini, dan kami terbuka untuk berdialog," kata Peskov.

  4. Fokus pada Pertemuan Bilateral: Meskipun telah terjadi pertukaran undangan, fokus utama adalah pada pertemuan bilateral yang terpisah, tanpa pembicaraan konkret mengenai jadwal.

  5. Hati-hati dalam Pertukaran Wilayah: Mengenai potensi pertukaran wilayah terkait Ukraina, Peskov menekankan perlunya menunggu hasil dari kerja sama sebelum terburu-buru dalam mengambil keputusan.

Peskov juga menolak mengonfirmasi siapa yang memulai kontak antara kedua pemimpin dan tidak memberikan informasi lebih lanjut mengenai kemungkinan kunjungan Trump ke Moskow untuk menghadiri Parade Kemenangan pada 9 Mei mendatang. "Jelas ada kebutuhan untuk mengadakan pertemuan (Trump-Putin) seperti itu secepatnya," imbuhnya.

Sebagai catatan tambahan, meskipun ada harapan untuk pertemuan puncak, belum ada kepastian kapan kelompok kerja Rusia dan Amerika dapat memulai negosiasi resmi. Meski demikian, kedua belah pihak sangat menyadari pentingnya dialog ini untuk memperbaiki hubungan yang telah tegang dan meredakan ketegangan yang ada.

Dalam konteks yang lebih luas, pertemuan ini akan menjadi langkah signifikan untuk membangun kembali komunikasi antara dua kekuatan besar dunia, yang saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan global. Dengan banyak isu yang harus dibahas dan diselesaikan, harapannya adalah bahwa KTT Putin-Trump dapat menghasilkan langkah maju menuju stabilitas dan kerjasama yang lebih baik di masa depan.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button